Find Us On Social Media :

Penularan Virus Corona Makin Meluas, Pemerintah Indonesia Tetap Belum Punya Laporan Hasil Tracing Secara Nasional

Pemerintah ternyata belum memiliki tracing Covid-19 secara nasional.

GridHEALTH.id - Penyebaran virus corona (Covid-19) di tanah air nyatanya semakin meluas setiap harinya. Berdasarkan laporan dari laman covid19.go.id seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus Covid-19, dari Aceh hingga Papua.

Secara rinci, ada 493 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak penularan virus corona.

Ini berarti sudah lebih dari 95 % wilayah di Indonesia yang terpengaruh pandemi Covid-19 ini.

Meski demikian, ternyata pemerintah Indonesia belum juga memiliki laporan hasil pelacakan atau tracing secara nasional.

Hal itu diungkap Juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam seminar daring yang diselenggarakan, Minggu (20/9/2020).

Menurutnya pemerintah memiliki sedikit informasi tentang bagaimana pelacakan kontak (tracing) Covid-19 di masing-masing daerah.

"Kenyataannya dengan Indonesia yang besar ini, kami laporannya saja belum memiliki secara nasional untuk bisa menggambarkan tracing (pelacakan)-nya seperti apa yang dilakukan di setiap daerah," ujar Wiku.

Baca Juga: Nahasnya Masyarakat Indonesia, Warga Temukan Adanya Beras Plastik dalam Bansos dari Pemerintah

Baca Juga: Breaking News ! Menteri Agama Fachrul Razi Positif Virus Corona

Jika hanya mengandalkan Dinas Kesehatan, Wiku merasa itu belum cukup.

Karena itu, komando dari masing-masing kepala daerah menjadi penting mengingat Indonesia memiliki wilayah yang sedemikian besar dan merupakan negara kepulauan (archipelago).

Wiku mengatakan, kuncinya adalah penanganan mobilitas penduduk antar daerah.

Wiku menjelaskan jika lima pemerintah provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak yaitu Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan menangani mobilitas penduduk itu dengan baik, maka penanganan Covid-19 bisa efektif.

Baca Juga: Ketua KPU dan Anggota Bawaslu Positif Corona, Ketua Bappilu: 'Pak Jokowi dan Beberapa Menteri Terkena Covid-19, Dirawat di Rumah Sakit', Benarkah?

"Itu adalah kunci, bahwa kita harus membatasi mobilitas penduduk. Karena Indonesia yang besar dan archipelago. Pemerintah daerah yang punya kendali lebih besar," kata Wiku.

Dikesempatan lain Wiku juga mengungkapkan ada empat kota besar dengan tingkat kematian dan laju kematian tertinggi di Indonesia karena Covid-19.

"Empat kota besar yaitu Kota Surabaya, Semarang, Jakarta Pusat dan Makassar masuk dalam 10 besar kabupaten/kota dengan jumlah kumulatif kematian tertinggi dan laju kematian tertinggi per 100.000 penduduk," kata Wiku, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga: Di Indonesia Ada Daerah Sengaja Kurangi Tes Covid-19, Demi Predikat Zona Hijau

Berdasarkan data, di Surabaya ada 1.003 orang meninggal karena Covid-19, selanjutnya di Semarang 533 orang dan Makassar sebanyak 266 orang meninggal dunia.

"Kembali kami ulangi kepada 4 kota ini yaitu Surabaya, Semarang, Jakarta Pusat dan Makassar agar betul-betul dapat menurunkan jumlah kumulatif kematian dan laju kematiannya," tambah Wiku

Menurut Wiku, jika dilihat dari laju kematian maka tiga provinsi yaitu Bali, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur adalah provinsi dengan laju kematian tertinggi dalam satu minggu terakhir.

Baca Juga: IDI Dorong Tes PCR Sebanyak Mungkin, 'Ada Daerah Enggan Lakukan Tes Biar Terlihat Zona Hijau Terus'

"Kami mohon para gubernur, bupati dan walikota agar dapat betul-betul memantau perkembangan kasus secara keseluruhan termasuk kematian di wilayahnya. Pelayanan kesehatan yang baik, penanganan yang tepat dan cepat pada kasus Covid-19 terutama pada usia rentan dan gejala berat adalah kunci menekan angka kematian," kata Wiku.

Selama satu minggu terakhir ini rata-rata jumlah kasus meninggal di Indonesia adalah 105 kasus atau meningkat sebesar 25 persen dibandingkan satu minggu sebelumnya.

"Secara persentase rata-rata kasus meninggal juga meningkat dari 3% pada minggu lalu menjadi 7% pada minggu ini. Artinya sejak bulan September angka kematian akibat Covid-19 ini perlu betul-betul menjadi perhatian," tambah Wiku.

Baca Juga: Harus Sampai Berapa Banyak Korban Lagi Jika Indonesia Disebut Belum Capai Puncak Pandemi, Padahal Kasus Harian Sudah Tembus

Dilihat dari kelompok usia, 80 persen dari total kasus kematian itu berasal dari kelompok usia di atas 45 tahun.

"Kelompok usia ini harus benar-benar menjaga kesehatannya dan sebisa mungkin tidak berkegiatan di luar rumah dan tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat," tegas Wiku.

Hingga Kamis (17/9) jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 232.628 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 3.635 kasus.

Baca Juga: 'Salam Komando', Dengan Semangat Aparatur Negara Bersalaman dengan Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi Pusat Karantina

Terdapat 166.686 orang dinyatakan sembuh dan 9.222 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 103.209 orang.

Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 58.582 kasus dengan penambahan per Kamis (17/9) adalah 1.113 kasus.

Provinsi dengan jumlah kasus terbanyak selanjutnya adalah Jawa Timur dengan 39.508 kasus, Jawa Tengah 18.744 kasus, Jawa Barat dengan 15.584 kasus dan Sulawesi Selatan 13.867 kasus.(*)

 Baca Juga: Air Rebusan Daun Jambu Biji, Mengusir Lemak Hingga Mencegah Kanker

 #berantasstunting #hadapicorona