GridHEALTH.id - Saat hamil muda, ada saja yang akan dirasakan oleh ibu hamil.
Padahal perut belum tampak membuncit dengan jelas.
Baca Juga: Gula Berbahaya di Masa Pandemi Covid-19, SKM dan KKM Turunkan Imunitas Tubuh
Itu semua acap kali membuat ibu kaget. Apalagi datangnya silih berganti.
Ya itulah seru dan asyiknya menjalani masa-masa hamil muda.
Seperti yang sudah banyak ibu hamil ketahui, saat mengalami hamil muda, ibu mulai merasakan berbagai keluhan klasik.
Mulai dari mual, muntah, pusing, sering buang air kecil, sampai nyeri pada perut bagian bawah.
Untuk pegal-pegal, jangan ditanya. Ini adalah kondisi yang akan dialami hingga tibanya waktu melahirkan.
Tapi tahu kah, pegal yang dialami saat hamil terjadi karena ligamen atau jaringan penyokong dalam tubuh meregang secara alami.
Ini terjadi untuk menunjang perkembangan kandungan dan memudahkan proses persalinan.
Selama skala nyeri (yang dialami ibu hamil) masih 4, ibu harus istirahat.
Baca Juga: Dihitung Secara Statistik, Guru Besar UGM Sebut Pandemi Infeksi Covid-19 Berakhir Februari 2021
"Ibaratnya nyeri itu sahabat kita. Sebab tanpa nyeri kita tidak tahu jika tubuh perlu mendapat perhatian khusus," jelas Dr. TCT Novy, Sp.KFR, M.Kes, FIPP, CIPS, melansir Nakita.id (25 September 2020).
"Semakin banyak ibu bergerak, dia (nyeri) akan tidak sembuh-sembuh. Jadi kerusakan jaringannya akan semakin berat," tambahnya.
Selain itu, ada pula faktor lain yang dapat menyebabkan pegal selama hamil, seperti perubahan hormon, pertambahan berat badan, pertumbuhan bayi dalam kandungan, dan stres.
Namun, sebenarnya nyeri yang dialami ibu hamil itu bisa langsung cepat diatasi.
Tak perlu susah atau perlu bantuan dokter, ibu bisa mengatasi sendiri nyeri ringan yang dialami pada masa kehamilan.
"Ibu hamil ini normal, sama seperti orang sehat semuannya harus berpola hidup sehat. Seperti, cukup makan, cukup minum, dan cukup tidur. Tapi cukupnya ini ke arah lebih dari orang normal biasa karena berbadan dua," ujarnya lagi.
Ibu hamil juga harus memperhatikan perubahan hormonal atau perubahan mood yang rentan bisa menimbulkan nyeri.
"(Perubahan hormonal atau mood) itu yang harus diantisipasi. Tapi pada saat sekala nyerinya cuma 3, ibu bisa antisipasi sendiri dengan cara beristirahat.
Baca Juga: Khasiat Susu Sebagi Pelengkap Gizi Seimbang, Juga Mencegah Covid-19
Kalau setelah istirahat belum hilang sakitnya, ibu boleh minum paracetamol, maksimal (jika) tiga hari tanpa gangguan," jelasnya.
Tak hanya itu, ibu juga bisa mengatasi nyeri ringan di awal masa kehamilan dengan cara kompres dengan menggunakan air dingin atau air es.
Baca Juga: Cara Meracik Daun Kumis Kucing Sebagai Obat Herbal Kencing Batu
"Yang penting kita tau nyeri itu kapan harus diobati," tutupnya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona