Find Us On Social Media :

WHO: Jumlah Kematian Dipastikan Bisa Mencapai 2 Juta Jiwa Jika Vaksin Covid-19 Tidak Segera Siap

Kematian akibat Covid-19 diperkirakan tembus 2 juta sebelum vaksin siap edar

GridHEALTH.id -  Kasus positif Covid-19 di dunia kini telah mencapai lebih dari 33 juta kasus.

Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 juga terus merangkak naik hingga hampir mencapai 1 juta jiwa.

Baca Juga: Tidak Habis Pikir, 70 Persen Total Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Ternyata dari Negara Ini

Melihat penambahan jumlah kematian akibat Covid-19, Kepala Darurat WHO Dr.Mike Ryan menyatakan bahwa angka kematian dunia bisa lebih tinggi tanpa tindakan internasional, seperti vaksin Covid-19.

Ryan menyinggung bahwa angka kematian akibat Covid-19 melonjak tinggi karena adanya lonjakan kasus kematian di Eropa.

Baca Juga: Jarang Dibicarakan, Uji Coba Tahap Awal Vaksin Virus Corona Ini Hasilkan Kekebalan Tubuh yang Baik

"Secara keseluruhan di wilayah yang sangat luas itu, kami melihat peningkatan penyakit yang mengkhawatirkan," kata Dr. Ryan.

Dia mendesak orang Eropa untuk bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka telah berbuat cukup untuk menghindari perlunya lockdown.

"Lockdown hampir merupakan pilihan terakhir dan untuk berpikir bahwa kita kembali ke wilayah pilihan terakhir pada bulan September, itu pemikiran yang cukup serius," kata Dr Ryan kepada wartawan di markas besar WHO di Jenewa, dikutip dari BBC, Sabtu (26/9/2020).

Baca Juga: Jokowi Dinasihati Epidemiolog UI Kesekian Kalinya; 'Presiden Harus Pimpin Langsung Penanganan Covid-19'

 

Dia menambahkan bahwa tingkat kematian menurun seiring dengan peningkatan pengobatan untuk penyakit tersebut.

Tetapi perawatan yang lebih baik dan bahkan vaksin yang efektif mungkin tidak cukup untuk mencegah kematian melebihi dua juta.

Baca Juga: Hamil Muda Usia 2 Bulan Minum Air Putih Harus 2 Liter Lebih, Supaya Kandungannya Bulat

"Apakah kita siap melakukan apa yang diperlukan untuk menghindari angka itu?" Dr Ryan bertanya, meminta pemerintah untuk melakukan segalanya untuk mengendalikan Covid-19.

"Kecuali kita melakukan semuanya, nomor yang Anda bicarakan tidak hanya bisa dibayangkan, tapi sayangnya dan sayangnya, sangat mungkin," tambahnya.

Sementara itu, Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkemuka di negara itu, mengatakan gelombang pertama pandemi belum berakhir.

Baca Juga: Dibanderol Rp 10 Juta per Daun, Tanaman Janda Bolong Rupanya Dapat Segarkan Udara Ruangan hingga Obati Berbagai Penyakit

Baca Juga: Penyebab Sakit Tenggorokan Saat Menggunakan Masker dan Cara Mengatasinya

"Daripada mengatakan, 'gelombang kedua,' mengapa kita tidak mengatakan, 'apakah kita siap menghadapi tantangan musim gugur dan musim dingin?'," Kata Dr Fauci. (*)

#hadapicorona