Find Us On Social Media :

Wali Kota Risma Tunjukan Taringnya, Buat Jebakan Rapid Test On The Spot, Sekali Jaring Lebih dari 300 Orang Kena

Wali Kota Surabaya gelar rapid test on the spot

GridHEALTH.id - Pemerintah Kota Surabaya seakan tak gentar melawan pandemi virus corona (Covid-19) yang sempat membuat daerahnya masuk ke zona hitam.

Bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Pemkot Surabaya menggelar jebakan rapid test 'on the spot' yang tersebar di beberapa titik di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Walikota Surabaya Tri Rismaharini Tidak Main-main, Kali Ini yang Melanggar Aturan Covid-19 Dimasukkan ke Kandang Harimau

Menurut Wali Kota Risma, upaya ini dilakukan sebagai cara menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19) di Surabaya yang mayoritas didominasi kaum muda.

Apalagi fasilitas rapid test gratis yang disediakan pihaknya tak digubris masyarakat.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Rapid Test Antigen Lebih Efektif, Ini Bedanya dengan Rapid Test Antobodi Biasa"Jadi 30-40 persen itu kan anak muda yang kena, kan sayang begitu," ujar Risma, dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Selasa (29/9/2020).

"Ternyata undangan misal 300 itu yang datang hanya 50 persen, jadi tidak efektif," imbuhnya.

Melalui sistem jebakan rapid test tersebut, petugas SatPol PP berhasil mengumpulkan warga sebanyak 308 orang.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menyebut serangkaian tes yang ditargetkan untuk 300-500 per lokasi tes ini dilakukan secara gratis dan masif.

Baca Juga: Google Maps Luncurkan Peta Terdampak Covid-19, Panduan Untuk Pengemudi

"Ini rapid test gratis, rapid test antigen, artinya mendekati swab. Sebenarnya warga Kota mengikuti rapid test ini ada keuntungannya karena mendekati swab. Kita ambilnya bukan darah namun lendir yang ada di hidung," jelas Eddy.

Sistem jebakan ini yaitu menyasar sebuah jalan di Kota Surabaya, jika ditemukan orang yang positif Covid-19, maka semua orang di jalan tersebut akan menjalani rapid test antigen.

"Jadi kalau yang positif misalkan jalan A, satu orang positif, maka seluruh jalan A kita rapid. Nah waktu itu belum punya swab reagan sehingga kita rapid, begitu dia positif langsung kita swab gitu," jelas Risma.

Baca Juga: Rapid Antigen Test Untuk Deteksi Covid-19 Akhirnya Disetujui WHO, Murah dan Bisa Dilakukan di Rumah Layaknya Tes Kehamilan

Meski demikian, aksi jebakan rapid test yang dilakukan Pemkot Surabaya ini rupanya tak luput dari amukan warga.

Diketahui, ada beberapa warga yang marah dan mengamuk saat digiring untuk menjalani rapid test tersebut.

Walau menolak untuk menjalani rapid test, namun para warga harus menunggu antrean dan hingga mendapatkan surat keterangan hasil rapid test. (*)

Baca Juga: Puluhan Santri Positif Covid-19, Wali Kota Tasikmalaya Nyatakan Perang Lawan Corona

#hadapicorona