Find Us On Social Media :

Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Tidak Buruk, Jokowi: 'Tidak Perlu Sok-sokan Lockdown Provinsi'

Jokowi sebut tidak perlu melockdown suatu daerah

GridHEALTH.id - Tujuh bulan sudah, penduduk Indonesia telah hidup berdampingan bersama virus corona (SARS-CoV-2).

Hingga Minggu (4/20/2020), tercatat ada lebih dari 300 ribu kasus Covid-19 di Indonesia, dengan total kematian lebih dari 11 ribu orang.

Baca Juga: Luhut Sesumbar Dapat Kendalikan Corona di Indonesia, Satgas Covid-19 Sebut Kasus Aktif Masih Terus Terjadi

Meski angka kasus Covid-19 terbilang tinggi, namun Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk.

Hal ini diungkapkan Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).

Baca Juga: Ternyata Sehari Usai Dinobatkan Sebagai Bapak Misinformasi Covid-19, Donald Trump Positif Terinfeksi Corona

Kendati demikian, Jokowi seakan tidak mau dengan adanya lockdown provinsi, namun ia menganggap bahwa mini lockdown atau pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) dinilai lebih efektif).

 

Jokowi menyebut jika penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk jika dibandingan dengan negara dengan jumlah penduduk negara besar lainnya.

"

Selain itu, Jokowi mengklaim jika penerapan lockdown provinsi, kota/kabupaten hanya akan mengorbankan kehidupan masyarakat.

"Saya dan seluruh jajaran pemerintah selalu berupaya mencari keseimbangan itu tidak tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi dan kota, atau me-lockdown kabupaten karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat," ujar Jokowi.

Ia menjelaskan jika pembatasan sosial harus disesuaikan dengan daerah masing-masing.

Baca Juga: Gegara Nekat Tak Pakai Kondom, Seorang Duta Besar Perancis Diselidiki Pihak Berwajib

"

Meski begitu, Ia menyarankan agar masyarakat tetap serius mencegah penyebaran wabah supaya tidak meluas.

"Kita harus t

Jokowi menegaskan agar masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. (*)