Find Us On Social Media :

Hanya Melakukannya di Rumah, Pasien Covid-19 Ini Ungkap Kunci Sembuh dari Infeksi Virus Corona

Kesaksian pasien Covid-19 sembuh dari corona

GridHEALTH.id - Beragam kisah pasien Covid-19 yang sembuh dan terbebas dari bayang-bayang virus corona memang patut kita acungi jempol.

Bagaimana tidak, para pasien Covid-19 sebagian besar tak mengetahui apakah dirinya akan selamat atau akan menemui ajalnya.

Baca Juga: Sembuh dalam 3 Hari, Donald Trump Kepergok Kesulitan Bernapas, Yakin Virus Corona Sudah Hilang dari Tubuhnya?

Pasalnya, sebagian pasien Covid-19 digadang-gadang akan mengalami kerusakan pada organ pernapasan, terutama paru-paru.

Tak hanya paru-paru, organ vital lainnya seperti jantung dan ginjal pun kabarnya mengalami dampak buruk dari serangan virus corona.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Telapak Tangan Berkeringat Tanda Adanya Penyakit Jantung

Namun berbeda dengan para pasien Covid-19 lainnya, ada seorang wanita yang berhasil sembuh dari Covid-19 dengan cara satu ini yang dilakukannya di rumah.

Melansir CNN, salah seorang wanita asal Seattle, Amerika Serikat yang berhasil sembuh dari virus corona menceritakan pengalamannya berjuang melawan virus tersebut.

Elizabeth Schneider, 37, memiliki satu kunci utama untuk bisa sembuh dari penyakit Covid-19, "Jangan panik," kata dia.

Baca Juga: Sering Jadi Pantangan, Hamil Muda Sering Ngidam Makan Pedas Rupanya Aman bagi Bayi

Pada 25 Februari 2020, dia mulai merasakan gejala virus corona. Hal itu terjadi tiga hari setelah dia mendatangi pesta pada 22 Februari 2020.

Beberapa orang yang datang di pesta tersebut juga mengalami gejala yang sama. Saat dia bekerja, dia mulai merasa tidak enak badan.

"Merasa lelah, badan sakit, sakit kepala, sedikit demam," kata dia.

Baca Juga: Demo UU Cipta Kerja Bisa Munculkan Klaster Baru Covid-19, Ahli Epidemiologi: 'Setiap Kerumunan Berpotensi Meningkatkan Kasus'

Kemudian Elizabeth memutuskan untuk pulang. Dia sempat tidur siang sebentar dan bangun dengan demam yang suhunya terus meningkat menjadi 39,4 derajat celcius.

Elizabeth berpikir, dia menderita flu parah. Tidak terpikir olehnya bahwa itu bisa menjadi virus corona karena gejalanya tidak cocok.

Dia tidak batuk, tidak sesak napas, tidak ada gejala gangguan pernapasan sama sekali.

Beberapa hari kemudian, dia mengetahui bahwa sekitar selusin teman yang pernah ke pesta yang sama juga jatuh sakit.

"Pada hari yang sama, kira-kira pada waktu yang sama di malam hari, dengan gejala yang sangat mirip," kata dia.

Baca Juga: Donald Trump; Tertular Covid-19 Adalah Berkah Dari Tuhan, Bisa Jalani Perawatan Eksperimental

Meski begitu, Elizabeth dan teman-temannya belum dites terhadap virus corona.

Dokter mengira mereka terkena flu, tetapi hasil tesnya negatif.

"Pada titik ini, kami semua menjadi sedikit frustrasi karena mereka tidak diizinkan untuk diuji untuk virus corona, atau dokter bahkan tidak menyarankan untuk diuji itu," kata Elizabeth.

Tes virus corona secara mandiri

Kemudian, salah satu temannya bercerita tentang studi flu di Seattle.

Peserta bisa mendaftar secara online dan mengirimkan alat uji tes yang dikirim kembali untuk mendapatkan hasilnya beberapa hari kemudian. Hal itu merupakan bagian dari penelitian.

Baru-baru ini, kelompok itu juga mulai menguji virus corona.

"Dan begitulah akhirnya saya tahu," kata Elizabeth.

Baca Juga: Studi: Pasien Virus Corona Tunjukkan Gejala Sindrom Hiperinflamasi

Pulih dengan istirahat di rumah dan minum obat

Dia pun pulih setelah tinggal di rumah, beristirahat dan minum obat yang dijual bebas.

"Saya pikir langkah besar yang ingin saya katakan kepada semua orang adalah, tolong jangan panik," kata Elizabeth.

"Jika kamu sehat, jika kamu lebih muda, jika kamu merawat dirimu dengan baik ketika kamu sakit, akan pulih, aku percaya. Dan aku bukti hidup untuk itu," kata Elizabeth. (*)

Baca Juga: Terapi Tertawa Percepat Kesembuhan Penderita Covid-19, Ini Buktinya

#hadapicorona

Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul Kisah Pasien yang Sembuh dari Virus Corona, Kuncinya Cuma Satu Saat Mengetahui Positif Covid-19, Apa Itu?