"Nyari rumah sakit seluruh Jakarta itu nolak semua, Le. Akhirnya aku dibantu sama salah satu perawat baik yang kenal aku, biasanya nanganin keluarga aku kan. Di Pasar Minggu lah akhirnya di rumah sakit negeri di sana."
"Masuknya memang harus ramai-ramai gitu. Dan itu aku di UGD sampai berapa hari nunggu dapat kamar gitu. Memang di Rumah Sakit Pasar Minggu itu khusus Covid ya, enggak nerima pasien lain," ungkap Nunung.
Di rumah sakit itulah, Nunung menyaksikan betapa mengerikannya Covid-19 hingga membuat banyak orang yang terpapar virus corona harus menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
"Ya sudah, Le, di UGD itu aku lihat uuuuu (berderet) banyak banget (pasien Covid-19). Sudah ada yang pakai alat, alhamdulillah aku karena enggak sesak, duduk aja diem," terangnya.
Baca Juga: 5 Fakta Diabetes yang Perlu Diketahui Agar Bisa Dikendalikan
Sebelumnya, Nunung mengaku, sempat merasatak terima jika dirinya positif Covid-19.
"Aku enggak terima banget dan aku syok. Aku nangis. Maksudnya, aku sudah bener-bener yang menjaga protokol. Sudah pakai masker, sudah nyuci (tangan), sudah jaga jarak. Aku enggak pernah pergi ke tempat ramai-ramai," ungkap Nunung.