GridHEALTH.id - Tahu kah, jika bau yang keluar dari organ kewanitaan perempuan itu bisa mengindikasikan apakah organ kewanitaannya sehat ataukah harus diobati.
Pertantaannya, seperti apakah bau organ intim kewanitaan perempuan yang sehat itu?
Baca Juga: Masalah Kesehatan Jiwa kah? Demi Bisa Menikahi Pembunuh yang Dipenjara Seorang Istri Bunuh Suami Sah
Juga seperti apa bau organ intim kewanitaan yang harus diobati?
Nah, inilah yang akan dibahas dalam artikel di kanal kesehatan wanita kali ini.
Sebelum mebahas lebih jauh, kita harus tahu terlebih dahulu penyebab bau yang keluar dari organ intim kewanitaan perempuan.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Pemerintah, Vaksinasi Covid-19 Siap Dilakukan Awal November 2020!
Bau yang normal alias tida perlu mendapatkan pengobatan, penyebabnya adalah bakteri baik yang terdapat di vagina.
Bau vagina normal bisa disebut sedikit asam dan pengap.
Ph pada vagina adalah faktor penting terkait aroma sedikit asam dan terkadang agak pengap tersebut.
Tapi bau yang normal ini tidak kuat.
Baca Juga: Bill Gates Keluarkan Lagi Ramalan Berakhirnya Pandemi Covid-19
Tapi jika bau yang keluar dari organ kewanitaan kuat, bau amis mirip bau ikan yang sudah busuk. Nah, bau yang ini harus diwaspadai.
Inilah bau yang tidak sewajarnya, tidak normal, dan harus diobati.
Melansir dari Kompas.com (30 Juni 2019), "Sama halnya dengan usus, vagina memiliki microbiome yang terdiri dari berbagai bakteri. Banyak di antaranya adalah bakteri baik," ujar Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor kebidanan klinis dan ginekologi dari Yale University School of Medicine di New Haven, Connecticut, melansir Women's Health.
Bakteri ini berganti setiap hari bahkan setiap jam.
Tapi jangan takut. Hal seperti itu adala normal dan wajar terjadi.
Selain itu, perbedaan bau khas pada vagina umumnya merupakan hasil dari siklus menstruasi, kebersihan daerah intim, keringat, dan petunjuk adanya masalah.
Nah, kalau bau yang keluar dari organ intim kewanitaan itu kuat dan bau amis sepeti ikan busuk, disebabkan karena adanya senyawa kimia yang bernama Trimethylamine.
Baca Juga: Anies Baswedan Izinkan Resepsi Pernikahan di Masa PSBB Transisi, Ini Syaratnya
Kenapa itu bisa terjadi?
Lagi-lagi ulah bakteri, yakni Bacterial vaginosis (BV) dan bakteri Trikomoniasis.
Asal tahu sajam trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual yang paling umum dapat menyebabkan bau vagina dan bisa diobati dengan antibiotik.
Baca Juga: Doni Monardo Tegaskan Tes Swab di Puskesmas Harusnya Gratis, 'Reagan Diberikan Oleh Pusat!'
Supaya hal itu tidak terjadi, seperti yang telah disampaikan GridHEALTH.id dalam artikel dengan judul; Sudah Terbiasa Cuci Tangan, Perempuan Jangan Lupakan Mencuci Organ Intim di Masa Pandemi Covid-19, mencuci organ intim adalah kebiasaan yang harus terus dijaga oleh semua perempuan. Terlebih saat datang bulan tiba.
Untuk mencuci organ intim perempuan tidak sulit kok.
Untuk mencuci organ intim baiknya tidak menggunakan bahan aneh-aneh.
Baca Juga: Usai Demonstrasi Omnibus Law Cipta Kerja, Hari Ini PSBB Ketat DKI Jakarta Berakhir
Cukup gunakan bahan alami yang mudah didapatkan dan terjangkau.
Cara lainnya, tidur tanpa mengenalan celana dalam baiknya dilakukan.
Menurut pendapat Heather Bartos, MD, dokter kandungan dari Texas, terdapat manfaat kesehatan dari tidur tanpa celana dalam ini. Penggunaan celana dalam ketika tidur diketahui bisa menyebabkan masalah.
"Celana dalam bisa menyebabkan vagina kesulitan bernapas," terang dr. Bartos.
"Saya berpendapat bahwa bakal membantu untuk tidak menggunakan celana dalam karena mungkin panas dan berkeringat di malam hari. Berapapun temperatur saat itu, bayangkan yang lebih panas di area selangkangan," sambungnya.
Baca Juga: 2 Hal Ini Sedang Dirasakan Saat Ini, Waspada Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala
Panas dan keringat yang terperangkap di dalam celana dalam bisa menyebabkan iritasi dan bahkan infeksi jamur. Pasalnya, jamur cenderung suka berada di tempat lembap.
Kebiasaan serta iritasi yang disebabkannya bisa sangat berdampak buruk terutama bagi orang dengan kondisi vaginitis kronis atau vulvitis. Dr. Bartos mengungkap bahwa kedua hal ini bisa menyebabkan peradangan di sekitar vagina.
Ingat, keseimbangan pH Miss V saat menggunakan produk kimia mungkin juga cukup perlu diperhatikan. Untuk artikel lengkapnya mengenai hal ini bisa Klik Di SINI.
Untuk mengatasi bau pada organ kewanitaan, bisa dilakukan dengan beberapa cara medis, dan upaya dengan bahan rumahan.
Jika masih tidak terlalau parah bisa coba dengan herbal rumahan yang di buat sendiri. Selengkapnya Klik Di Sini.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona