Untuk mengevaluasi setiap masker, peneliti mengisi sebuah ruangan dengan partikel garam aerosol yang kira-kira seukuran partikel kecil virus corona, kemudian mengirim sukarelawan untuk mengenakan masker itu.
Selama tiga menit berikutnya, relawan diminta mengulangi serangkaian gerakan yang dirancang untuk meniru tugas harian petugas kesehatan. Seperti yang diharapkan, semua masker N95 (baru, digunakan sekali, dan kedaluwarsa) bekerja lebih baik daripada masker bedah. Dalam setiap aktivitas, masker ini mampu memblokir lebih dari 95% partikel.
Faktanya, tidak ada N95 yang memblokir kurang dari 96,8% partikel, bahkan masker kedaluwarsa atau yang telah dibersihkan sekali dengan hidrogen peroksida dan etilen oksida. (*)
#berantasstunting #hadapicorona