Find Us On Social Media :

Segera Hadir di Indonesia, Efektivitas Vaksin Covid-19 Hanya 50 Persen, Peneliti: Jangan Terlalu Berharap Lebih

Parapeneliti sebut efektivitas vaksin Covid-19 hanya 50%

GridHEALTH.id - Sebentar lagi, tepatnya awal November 2020, pemerintah akan menyiapkan vaksin Covid-19 dari China bagi 160 juta penduduk Indonesia.

Kabarnya, vaksin Covid-19 akan diedarkan sekitar 30 juta dosis, dengan kemungkinan 6,5 juta dosis disuntikkan pada November.

Baca Juga: Jokowi Pede Sebut Penyuntikan Vaksin Covid-19 Januari, Direktur Center for Vaccines and Immunology; Jangan Terlalu Berharap

Meski kabar baik tersebut disambut dengan antusiasme penduduk Indonesia, namun para ahli menilai bahwa efektivitas vaksin Covid-19 hanya sekitar 50% untuk membunuh virus corona.

Hal ini diungkapkan ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo dalam kanal YouTube pribadinya, Selasa (13/10/2020).

Baca Juga: Dinilai Akan Ada Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Oktober, Luhut: 'Vaksin Covid-19 DIharapkan November 2020 Kita Terima'

"Kita tidak ingin memiliki vaksin yang jelek, artinya efikasinya hanya sekitar 20-30 persen. Kita ingin vaksin (Covid-19) yang minimal 50 persen efektif," ujarnya.

Akibat hal tersebut, beberapa peneliti mengungkapkan untuk tidak berharap lebih pada vaksin Covid-19.

Direktur Center for Vaccines and Immunology di University of Georgia Ted Ross menyebut untuk tidak terlalu berharap pada vaksin yang saat ini masih diteliti.

"Vaksin pertama mungkin bukan yang paling efektif,” kata dia yang juga sedang mengerjakan vaksin eksperimental dengan target bisa masuk uji klinis pada 2021, dikutip dari Kompas.com.

Dari vaksin yang ada, prinsipnya kurang lebih sama. Vaksin-vaksin itu mengirimkan protein yang menutupi virus corona (yang disebut spike).

Baca Juga: Cara Tepat Cegah Infeksi Berulang Virus Corona Setelah Sembuh dari Covid-19

Vaksin itu akan mendorong sistem kekebalan untuk membuat antibodi agar bisa melawan virus corona.

Tetapi beberapa peneliti khawatir bahwa masyarakat mungkin menaruh terlalu banyak harapan pada strategi yang belum terbukti berhasil.

Epidemiolog dari Universitas North Carolina, AS, Juhaeri Muchtar, mengatakan juga kabar mengenai vaksin jangan sampai membuat masyarakat terlalu euforia dan mengabaikan protokol kesehatan.

"Ada euforia, 'oh vaksin selesai, sudah selesai urusannya (corona)', enggak begitu," ungkap  Juhaeri dalam diskusi virtual, Sabtu (10/10/2020).

Juhaeri juga menanggap bahwa vaksin ini tidak cukup efektif.

Baca Juga: Banyak Demo di Berbagai Titik, IDI Desak Anies Baswedan Lakukan PSBB Pengetatan: 'Dua atau Tiga Pekan Lagi Harus Tarik Rem Darurat'

"Apakah ini efektif? yang kita tahu masker sekitar 70% efektifnya (mencegah penularan), vaksin cuma 50%. Jadi 50:50. Vaksin yang generasi 1 menurut pengalaman itu belum cukup, butuh vaksin generasi 2 supaya lebih efektif," tambahnya.

Ia menyarankan agar masyarakat berfokus dengan menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah terpapar virus corona atau penyakit lainnya.

"Sebelum vaksin betul-betul efektif, sebaiknya dalam situasi sekarang meskipun penyintas secara teoritis imun, tetap pakai masker supaya tidak menularkan yang lain," pungkasnya. (*)

Baca Juga: Cara Tepat Cegah Infeksi Berulang Virus Corona Setelah Sembuh dari Covid-19

#hadapicorona