Find Us On Social Media :

Deteksi Dini Infeksi Virus Corona, Lihat Lendirnya, Amati Batuknya Hingga Kapan Muncul Demam

Deteksi dini infeksi virus corona, perhatikan lendir khas yang keluar.

GridHEALTH.id - Deteksi dini sakit pada diri seseorang sangat penting.

Sebab seakin dini dan cepat sakitnya terdeteksi apalagi sampai penyebab sakitnya, maka bisa lebi cepat dan mudah diobati.

Baca Juga: Setelah Sembuh dari Covid-19, Sangat Mungkin Kembali Terinfeksi Virus Corona Lebih Parah, Tapi Jangan Takut

Malah pada beerapa kasus kesehatan, peluang sembuh dan selamatnya lebih besar.

Memang tidak mudah untuk deteksi dini sakit seseorang. Sebab gejala yang ditimbulkan dari sebuah penyakit yang menyerang tubuh acap kali mirip.

Contoh pada kasus infeksi virus corona dan flu biasa.

Baca Juga: Dibalik Bau Menyengat, Petai Mampu Hindari 5 Masalah Kehamilan yang Bisa Menyerang Kapan Saja

Gejalanya sama-sama ada demam. Tapi sebenarnya ada bedanya jika kita mau lebih tahu mempelajarinya dan mengamatinya.

Karenanya saat ini GridHEALTH.id menurunkan artikel mengenai deteksi dini infeksi virus corona.

Untuk diketahui, menurut analisis terbaru dari US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebenarnya ada berbagai gejala bisa muncul saat seseorang mengidap Covid-19.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Manfaat Minum Es Kopi Hitam Polos Tanpa Gula

Analisis baru tersebut terbit pada Kamis (16/7/2020) dalam laporan CDC berjudul Morbidity and Mortality Weekly Report.

164 orang dengan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi laboratorium memiliki tiga gejala khas.

Dilaporkan bila semua pasien yang diteliti memiliki gejala, dan semuanya mengalami sakit pada 14 Januari hingga 4 April.

Gejala khas tersebut adalah batuk, demam, dan atau sesak napas.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Tidak Semua Obat Herbal Aman Dikonsumsi, Ini Tipsnya

Hasil survei CDC kepada beberapa pasien yang sudah dirawat di rumah sakit, mulai gejala awal hingga gejala lain secara luas, didapatkan hasil hampir seluruh pasien (96 persen) mengalami demam, batuk, atau sesak napas, sekitar 45 persen mengalami ketiganya.

Dari hasil survei, terutama di Amerika Serikat, CDC mendapatkan bila 84 persen pasien yang disurvei mengatakan mereka menderita batuk.

Setelah batuk, demam jadi gejala kedua yang biasa terjadi.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Ini Ampuh Usir Asam Lambung Naik saat Hamil Muda, Catat Ya!

Sekitar 80 persen pasien melaporkan mengalami gejala demam.

Peringkat ketiga sesak napas, paling banyak dikeluhkan.

Tapi ada juga gejala lainnya yang dialami oleh pasien yang diteliti, yaitu; nyeri otot, kedinginan, kelelahan dan sakit kepala.

Baca Juga: 5 Alasan Jitu Kenapa Penyandang Diabetes Disarankan Minum Teh

Bahkan, masalah perut yaitu diare, juga dilaporkan oleh setengah dari jumlah pasien.

Beberapa pasien juga melaporkan gejala infeksi gastroenteritis seperti sakit perut, mual dan muntah.

Pada pasien yang tak dirawat di rumah sakit, biasanya mereka mengeluhkan hilangnya indra penciuman atau bau.

Baca Juga: Nafsu Makan Meningkat Saat Haid, Ketidakseimbangan Hormon Jadi Penyebab

Selain itu, penting juga perhatikan lendir yang keluar dari tubuh.

Lendir tersebut adalah lendir corona, yang berbeda dengan lendir dahak biasa.

Sebab lendir corona memang memiliki warna dan aroma yang berbeda dari dahak dan batuk biasa.

Nah, dari sekian bannyak gejala tersebut, jika ada yang kita rasakan, baiknya langsung tes swab, untuk memastikannya.(*)

Baca Juga: Diklaim 97 Persen Deteksi Virus Corona, Sri Sultan Hamengkubuwono Coba Alat Embusan Napas Buatan UGM

#berantasstunting

#HadapiCorona