Yakin Ingin Ikut Program Bayi Tabung? Tahu Risikonya? Simak di Sini

Ikut program bayi tabung buan tapa risiko. Ada tiga risiko selain biaya dan kegagalan.

Ikut program bayi tabung buan tapa risiko. Ada tiga risiko selain biaya dan kegagalan.

Menurut dr. Merry keluhan tersebut biasanya disebabkan oleh banyaknya telur dan hormon yang dihasilkan selama menjalani program bayi tabung.

“Ketika pihak perempuan disuntik hormon, terkadang muncul keluhan kembung karena telurnya kan biasanya banyak atau nyeri di perut bagian bawah.

Kadang di beberapa pasien yang hormonnya berlebihan itu juga bisa mengalami sesak dan bahkan ada yang perlu dirawat,” ucap dr. Merry.

Baca Juga: TNI yang Ketahuan LGBT Bakal Dipecat, Studi Mengatakan Tak Ada 'Gen Gay' yang Menyebabkan Seseorang Jadi Homoseksual

2. Kehamilan di luar kandungan

Program bayi tabung juga bisa memicu terjadinya kehamilan di luar kandungan.

Akan tetapi, berbeda dengan kehamilan kembar, kehamilan di luar kandungan justru sudah bisa diprediksi dan diantisipasi oleh dokter.

Ilustrasi bayi tabung

3. Kehamilan kembar

Hal ini dikatakan sebagai risiko, karena sebagian pasangan tidak menginginkan anak kembar.

Baca Juga: Pantas Banyak Pasien Corona Alami Infeksi Ulang, Studi Terbaru Sebut Antibodi Covid-19 Hanya Bertahan 4 Bulan

“Ada memang beberapa pasien yang kita tanam tujuannya untuk anak kembar, tapi ada juga yang sebenarnya tidak diniatkan untuk anak kembar. Jadi, kadang kala kehamilan kembar pada penanaman satu embrio itu merupakan salah satu risiko yang tidak diinginkan,” ujar dr. Merry.

Terjadinya kehamilan kembar ini pun bisa dibilang di luar kuasa dokter yang menangani.

Sebab, ketika proses sudah dilakukan, dokter tidak dapat mengendalikan pembelahan embrio hanya menjadi satu atau bahkan lebih.

Baca Juga: Istri Pasien Covid-19 di Surabaya yang Melumuri Nakes dengan Tinja Ditangkap Polisi, Fakta Hukum dan Medisnya Kuat