Sukses Mengatasi Pandemi Covid-19 Padahal Stunting dan Angka Penyakit Kronis di Negara Tetangga Indonesia Ini Tinggi

Ilustrasi peta Timor Leste.

Ilustrasi peta Timor Leste.

Pemerintah negara tersebut sadar fasilitas dan tenaga kesehatan mereka minim, tidak memadai. Jadi upaya yang diambil pecegahan semaksimal mungkin.

Hasilnya pada 8 Juli negara itu sukses besar dakam 24 jam tidak melaporkan satu kasus terjadi di negaranya.

Petugas kesehatan dan petugas tanggap darurat di negara itu "dilatih dengan cepat" dalam manajemen kasus dan pengendalian infeksi.

Fasilitas karantina dengan cepat didirikan dan pengujian diperkenalkan, dengan laboratorium nasional di ibu kota negara tersebut, yang mampu melakukan ratusan tes sehari.

Pemuka gama pun ikut berkontribusi kuat dan cepat dalam pencegahan meluasnya pandemi Covid-19.

Baca Juga: 4 Alasan Medis Mengapa Wanita Enggan Bercinta, Masalah Hormonal Hingga Operasi Panggul

Negara tersebut adalah Timor-Leste, yang dulu saat bagian dengan Indonenesia bernama provinsi Timor-Timur.

"Timor-Leste telah berubah dari negara yang tidak memiliki kapasitas pengujian nasional, tidak memiliki fasilitas isolasi dan karantina yang teridentifikasi dan kapasitas pengawasan terbatas menjadi negara dengan fasilitas pengujian dalam negeri dan isolasi fungsional serta karantina Covid-19 yang berfungsi," kata Odeta da Silva Viegas, direktur jenderal pemberian layanan kesehatan di kementerian.

Penduduk Timor juga memainkan peran penting dalam melawan virus, tambahnya.

"Sungguh luar biasa melihat tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap langkah-langkah pencegahan seperti penutupan wajib dan jarak fisik dalam pengaturan komunal dan pembatasan perjalanan dan mobilitas," kata Dr Viegas.

Baca Juga: Musim Hujan saat Pandemi Covid-19, Para Ahli Sarankan untuk Selalu Bawa Barang Cadangan Ini

"Komunitas perbatasan dan kepala desa kami membantu pengawasan komunitas dengan memberikan informasi segera tentang masuknya ilegal di sepanjang perbatasan  kami dengan Indonesia sehingga petugas kesehatan dapat mengambil tindakan tepat waktu," imbuhnya.

Maria Carmen Alianca Ximenes Pereira (38), seorang karyawan hotel di Dili mengatakan kepada Telegraph bahwa ketika kasus pertama diumumkan, orang-orang ketakutan dan langsung tinggal di rumah, menggunakan masker dan mencuci tangan secara teratur.

Baca Juga: Jangan Malas Cuci Masker, Dampak Buruk Akibat Nekat Pakai Masker Kotor Ini Bisa Saja Terjadi