Find Us On Social Media :

Tak Mau Terinfeksi Covid-19, Ahli Epidemiologi UI Minta Masyarakat Hindari Berpergian ke Zona Merah

Ahli Epidemiologi UI, Tri Yunis Miko Wahyono.

GridHEALTH.id - Menjelang libur panjang pada akhir Oktober 2020 ini, banyak pihak dibuat khawatir akan kemungkinan penyebaran virus crona (Covid-19).

Rasa khawatir ini pun diakui Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono saat berdialog di kanal Youtube BNPB, Rabu (21/10/2020).

Menurut Yunis saat liburan panjang adabaiknya masyarakat yang hendak liburan menghindari wilayah-wilayah dengan zona risiko tinggi atau merah.

"Harus tahu kita pergi ke mana. Kalau kita berada atau pergi ke zona hijau, itu aman. Kalau kita pergi ke daerah zona merah, sebaiknya hindari," kata Yunis.

Lebih lanjut Yunis mengatakan, siapa saja yang berpergian ke zona merah, risiko tertular Covid-19 sangat tinggi.

"Mau jalan-jalan ke mana pun berisiko. Zona oranye juga berisiko," lanjutnya.

Baca Juga: 4 Cara Alami Ini Bisa Bantu Pria Atasi Disfungsi Ereksi Tanpa Harus Minum Obat

Baca Juga: Warga Biasa Dilarang, DPRD DKI Jakarta Malah Adakan Rapat di Puncak Bogor: 'Untuk Antisipasi Penyebarluasan Covid-19'

Dirinya menyarankan agar bepergian saat liburan ke zona kuning atau hijau.

Jika memang terpaksa bepergian ke zona merah, protokol kesehatan harus diperketat.

"Pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, dan kalau perlu ditambah pakai face shield begitu," pungkasnya.

Baca Juga: Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Belum Cair, Rumah Sakit Swasta Pasrah Harus Pinjam ke Bank

Untuk diketahui menurut Mayo Clinic, faktor risiko penularan corona adalah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang sebelumnya melakukan perjalanan ke lokasi pandemi dan atau pergi ke tempat zona merah Covid-19.

Sementara itu, protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan sangat penting dilakukan saat pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Hari Ini Bioskop di DKI Jakarta Resmi Beroperasi Kembali, Begini 10 Protokol Kesehatan Wajib Dipatuhi

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona sangat sulit diprediksi.

Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Bangga Dipanggil dalam HUT Golkar, Menkes Terawan Bahas Pengobatan Tradisional dalam Penanganan Covid-19

Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.

Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di masa pandemi ini menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.(*)

Baca Juga: Pertanyaan Awam, ‘Berapa Lama Saya Bisa Tertular Sebelum Tes Covid-19 Dinyatakan Positif?

 #berantastunting  #hadapicorona