Find Us On Social Media :

Mengapa Doni Monardo Tidak Tertular Covid-19, Meski Sering Berincang Dengan Pejabat Positif Corona?

Letjen TNI Doni Monardo

GridHEALTH.id - Kisah unik diceritakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo dalam diskusi virtual BNPB, Rabu (21/10/2020).

Dimana Doni mengaku sering berdekatan dengan pejabat yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) namun dirinya tidak tertular.

Baca Juga: Kesaksian Aldi Taher Tentang Mujarabnya Jus Buah Ini, Andil dalam Kesembuhannya dari Kanker Getah Bening dan Menetralisir Efek Kemoterapi

Bahkan ia mengatakan pernah satu lift, ngobrol dengan pejabat yang positif Covid-19.

Menurutnya ada kemungkinan dirinya tidak tertular lantaran ia disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

“Ini karena saya selalu pakai masker dan jaga jarak, jadi tak tertular corona,” ujar Doni.

Ruangan kantor Kepala BNPB pun diatur sesuai protokol Covid-19.

Jika sebelumnya banyak sofa, dikeluarkan semua diganti kursi biasa yang gampang dibersihkan. Jarak antar kursi pun diatur 2 meter.

Doni juga pernah punya pengalaman satu pesawat dengan sahabat yang nyatanya positif corona atau Covid-19.

Baca Juga: 6 Bulan Tidak Haid, Berat Badan Naik Hingga 150Kg, Ternyata Mengalami PCOS

Baca Juga: 5 Penyebab Haid Tak Kunjung Berhenti, Salah Satunya Gangguan Tiroid

"Tapi karena sejak awal saya tidak pernah lepas masker dan saya menganggap siapa pun orang, sedekat apa pun dengan saya berpotensi menularkan, sehingga saya tetap terjaga atau tak tertular" tutur dia.

Ia juga bersyukur, hingga saat ini, para pejabat BNPB belum ada yang terpapar corona atau Covid-19.

“Walaupun di antara staf dan karyawan ada, tetapi sebagian besar terpapar dari keluarga," ujarnya

Menurut Doni, akan menjadi citra yang tidak baik kalau ia terpapar corona. Apalagi ia adalah Ketua Satgas.

Baca Juga: Alih-alih Membersihkan, Sabun Pembersih Kewanitaan Dapat Timbulkan Masalah Kehamilan

"Bayangkan, sata sebagai Kepala BNPB dan Ketua Satgas terpapar Covid tentunya juga tidak akan bagus bagi bangsa Indonesia. Komandannya Satgas lantas kena corona," tegas dia.

Dari dua kejadian itu, staf Doni pun semakin mengetatkan protokol. Setiap tamu yang ingin bertemu dengannya wajib rapid test antigen.

"Staf saya mewajibkan seluruh tamu yang ingin bertemu saya melakukan swab antigen. Mereka yang meminta waktu ketemu ada beberapa positif covid dari swab antigen, kemudian PCR test positif. Alat ini bagus akurasinya dibanding rapid test antibodi," tutur dia.

Baca Juga: Tak Mau Terinfeksi Covid-19, Ahli Epidemiologi UI Minta Masyarakat Hindari Berpergian ke Zona Merah

Tak lupa Doni mengingarkan, selama vaksin dan obat belum ditemukan maka menjalankan protokol kesehaan menjadi vaksin bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Masker dan jaga jarak modal utama kita. Selama vaksin dan obat belum ada vaksin terbaik adalah protokol kesehatan," ujarnya.

Sementara itu, diketahui protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan memang sangat penting dilakukan saat pandemi Covid-19 ini.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona sangat sulit diprediksi.

Baca Juga: Alat Testing Covid-19 di India Berbasis Kertas Mirip Alat Uji Kehamilan, Diklaim Lebih Cepat dan Murah

Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.

Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.

Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di masa pandemi ini menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.(*)

Baca Juga: Warga Biasa Dilarang, DPRD DKI Jakarta Malah Adakan Rapat di Puncak Bogor: 'Untuk Antisipasi Penyebarluasan Covid-19'

 #berantasstunting

#hadapicorona