Find Us On Social Media :

Satgas Penanganan Covid-19 Khawatir dengan Akhir Bulan Oktober, Lonjakan Kasus Infeksi Virus Corona

Grafik pertambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia

GridHEALTH.id - Jelang akhir bulan Oktober 2020, tim Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia resah.

Resah karena takut terjadinya lonjakan drastis kasus infeksi virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Hati-hati 29 Daerah Ini Masih Zona Merah Covid-19

Untuk diketahui, saat ini saja data Satgas Covid-19, hingga Kamis (22 Oktober 2020), menunjukan terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.432 orang.

Penambahan harian ini membuat total kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 377.541Kasus, hingga Kamis kemarin (22 Oktober 2020).

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Indonesia 'Buru-buru' Beli Vaksin Covid-19 dari China Menurut Ahli Biologi Molekuler

Sedihnya, tercatat 63.576 atau 16,8 persen kasus aktif, yang kini sedang menjalani perawatan.

Sementara itu pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 bertambah sebanyak 102 orang.

Baca Juga: Covid-19 dan Kuku; Pentingnya Menjaga Agar Tetap Pendek dan Bersih

Jadi total pasien meninggal karena infeksi virus corona sudah mencapai menjadi 12.959 orang.

Saat ini ada 164.346 orang yang berstatus suspek Covid-19. Ini adalah pasien dengan dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga: Sudah 7 Bulan Lebih, Pemeriksaan Spesimen Covid-19 di Indonesia Belum Juga Mencapai Target WHO

Kasus baru yang berjumlah 4.432 orang tersebut kini ada di 30 provinsi.

Kasus baru positif Covid-19 terbanyak terjadi di DKI Jakarta, yakni sebanyak 989 kasus baru.

Disusul Jabar dengan 736 kasus baru, lalu Jawa Tengah dengan 513 kasus baru, Riau sebanyak 282 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 268 kasus baru.

Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin, Puluhan Warga Korea Selatan Dikabarkan Meninggal Dunia

Baca Juga: 5 Kesalahan Sehingga Hand Sanitizer Tidak Efektif Basmi Virus Corona, Salah Satunya Telapak Tangan Kotor

Nah, dari data itu tim Satgas Penanganan Covid-19 menjadi khawatir akan kondosi di akhir bulan Oktober 2020 ini.

Seperti kita tahu, di akhir Oktober 2020 ini, ada libur panjang, karena ditetapkan sebagai hari cuti bersama. Mulai dari 28 dan 30 Oktober 2020.

Hari Kamis, 29 Oktober adalah hari libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dan, 30 dan 1 November 2020, adalah hari Sabtu dan Minggu, yang merupakan hari libur mingguan.

Baca Juga: 4 Tips Membuat Tubuh Awet Seksi di Usia 50 Tahun, Salah Satu Rahasianya Mengonsumsi Biji Rami

Baca Juga: 5 Sumber Kalsium Selain Susu, Mudah Didapat dan Tinggi Kandungan Kalsiumnya

Mengenai hal ini, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah menjelaskan, lonjakan kasus bisa terjadi ketika masyarakat bepergian dari satu tempat ke tempat lain sehingga potensi penularan Covid-19 menjadi meningkat.

"Intinya tetap mobilitas penduduk keluar masuk dari sebuah wilayah akan terjadi potensi (Covid-19)," kata Dewi dalam talk show BNPB bertajuk Antisipasi Penyebaran Covid-19 Saat Liburan, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Wanita 4 Kali Lipat Rentan Terkena Osteoporosis, Inilah 5 Cara Menjaga dan Meningkatkan Kesehatan Tulang

Karenanya Dewi mengingatkan, masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki kasus aktif Covid-19 tinggi, seperti DKI Jakarta yang mencapai di atas 1.000 kasus.

Maka dari itu, pihaknya meminta dengan sangat, selama libur panjang  di akhir Oktober 2020 ini masyarakat tetap mengurangi mobiltas.

Karena hanya degan cara sederhana itu bisa menekan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19 di Indonesia.(*)

Baca Juga: Susul PB IDI, Dokter Penyakit Dalam Juga Surati Pemerintah Soal Vaksinasi Covid-19; 'Jangan Tergesa-gesa'

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "377.541 Kasus Covid-19 di Indonesia, Antisipasi Kenaikan akibat Libur Panjang"