Diperkirakan Ada 1 Juta Kasus Covid-19 Dua Bulan Lagi, Benarkah Puncak Corona Terjadi pada Desember 2020?

Wisatawan di Puncak, Bogor ikut sumbang lonjakan kasus Covd-19.

Wisatawan di Puncak, Bogor ikut sumbang lonjakan kasus Covd-19.

GridHEALTH.id -  Belakangan ini, jumlah kasus Covid-19 harian di Indonesia berangsur mengalami penurunan terus menerus.

Namun, hingga Jumat (30/10/2020), total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 404.048 kasus.

Baca Juga: Imbas Libur Panjang, Epidemiologi Prediksikan Bakal Ada 1 Juta Kasus Postif Covid-19 pada Desember 2020

Kendati demikian, ahli epidemiologi memperkirakan akan ada lonjakan kasus Covid-19 sekitar 1 juta dua bulan mendatang.

Epidemiolog dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra, lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat libur panjang akhir Oktober 2020.

Baca Juga: Adakan Razia Rapid Test, 50 Wisatawan di Puncak Reaktif Covid-19 Diminta Pulang ke Rumah

Melihat hal tersebut, lantas, benarkah puncak corona di Tanah Air akan terjadi pada Desember 2020?

Sebelumnya, Hermawan Saputra memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia bakal tembus di angka 1 juta Desember mendatang.

"Kasus ini akan menyentuh 1 juta kasus pada hingga akhir Desember," katanya.

Sementara itu, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono menegaskan bahwa Indonesia belum mencapai puncak corona.

Baca Juga: Puluhan Warga Korea Selatan Meninggal, Pemerintah Singapura Hentikan Penggunaan Vaksin Ini

"Puncaknya belum. Kalau sudah di atas puncak, mungkin landai dulu enggak naik-naik bertahan. Tapi (ini) naik terus, lagi mendaki puncak," ujar Pandu Riono, Senin (21/9/2020).

Meski tak yakin dengan prediksinya, Pandu menyampaikan bahwa ada kemungkinan puncak corona akan berlangsung sebentar lagi.

"Mungkin (puncaknya) bulan depan, tapi bisa jadi Desember," tambahnya.

Pandu menganggap jika penanganan Covid-19 di Indonesia tidak serius layaknya negara lain dalam hal memberantas virus corona.

"Kita enggak serius. Kenapa kita enggak serius? Karena tidak direspons sebagai suatu negara," tuturnya, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Meski Angka Positif Covid-19 Tinggi di Negaranya, Duterte Masih Enggan Bicarakan Soal Vaksin, 'Kami Tidak Akan Mengemis'

Ia menilai penanganan pandemi harus ditangani langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pandu menyebutkan selama ini urusan pandemi diserahkan kepada badan lain.

"Negara itu adalah presiden. Jadi Pak Jokowi harus memimpin langsung," paparnya.

Baca Juga: Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KemenKes; Suspek Covid-19 Bertambah Merupakan Kondisi yang Baik

"Orang sudah bilang Pak Jokowi mimpin langsung. Tapi kemudian apa? Didelegasikan ke komite, didelegasikan ke Satgas," jelas Pandu.

Terlepas dari itu, Pandu Riono juga menyebut jika puncak gelombang pertama Covid-19 belum terjadi di Indonesia. (*)

#hadapicorona