Find Us On Social Media :

Sering Jadi Masalah Kehamilan, Diabetes Gestasional Bisa Hilang Sendiri, Asalkan...

Cara menghindari diabetes gestasional saat kehamilan

GridHEALTH.id -  Masalah kehamilan mungkin saja bisa menimpa ibu hamil mana pun, meski tak ada seorang pun yang mengharapkan kehadirannya.

Misalnya, masalah kehamilan yang kerap dialami sebagian ibu hamil yaitu diabetes gestasional.

Baca Juga: Diabetes Gestasional, Glukosa Tinggi dalam Urine di Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Diabetes gestasional adalah diabetes yang muncul pada masa kehamilan, di mana ibu hamil akan mengalami kenaikan kadar gula darah.

Umumnya, diabetes gestasional akan menyerang ibu hamil di minggu ke-24 hingga minggu ke-28.

Baca Juga: Penderita Diabetes Coba Rutin Minum Air Rebusan Daun Kersen, Khasiat Luar biasa Ini Akan Didapatkan

Tak seperti diabetes pada umumnya, diabetes gestasional ini bisa menghilang dengan sendirinya.

Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, SpPd-KEMD, FINASIM, FACE dalam virtual media briefing menyambut Hari Diabetes Sedunia 2020 bersama Diabetasol.

"Diabetes melitus dan diabetes gestasional adalah dua hal berbeda."

"Seseorang yang sudah (mengidap) diabetes, kemudian hamil, lalu melahirkan, tetap akan diabetes lagi," terangnya, Selasa (3/11/2020).

Baca Juga: Jokowi Beri 3 Arahan Penanganan Covid-19 Untuk Menkes, Kinerja dr Terawan Jarang Diungkap ke Publik

Sidartawan menjelaskan bahwa diabetes gestasional ini akan teradi hanya selama kehamilan.

"Jangan disalahkan. Diabetes gestasional hanya gula darah naik saat hamil, setelah melahirkan, tidak diabetes lagi," jelasnya.

Kendati demikian, Sidartawan menyebutkan bahwa pengobatan diabetes gestasional tidak banyak berbeda dengan pengobatan diabetes biasa.

Melansir laman WebMD, pengobatan atau perawatan diabetes gestasional, diantaranya:

1. Periksa kadar gula darah empat kali atau lebih sehari

Berdasarkan American Diabetes Association merekomendasikan waktu yang baik untuk memeriksakan kadar gula darah pada ibu hamil, yaitu sebelum makan: 95 mg/dL atau kurang; satu jam setelah makan: 140 mg/dL atau kurang; dua jam setelah makan: 120 mg/dL atau kurang.

2. Periksa urine

Hal ini dilakukan untuk melihat keton, bahan kimia yang berarti diabetes tidak terkendali.

Baca Juga: Jokowi Resmi Teken UU Cipta Kerja, Benarkah Dukun Bayi Akan Disejajarkan dengan Bidan?

3. Makan makanan yang sehat

Tukarkan camilan manis seperti kue, permen, dan es krim dengan gula alami seperti buah, wortel, dan kismis. Tambahkan sayuran dan biji-bijian, dan perhatikan ukuran porsi makan.

4. Biasakan berolahraga

Usahakan untuk melakukan aktivitas sedang selama 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu. Berlari, berjalan, berenang, dan bersepeda adalah pilihan yang bagus.

Ibu hamil wajib melakukan perawatan diabetes sesegera mungkin untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi selama kehamilan dan sebelum melahirkan.

Baca Juga: Investigasi WHO Mencari Tahu Asal Usul Covid-19 Diblokir China, Dulu Welcome, Ada Apa?

Baca Juga: Wuhannya Indonesia Kini Bebas Covid-19, Ini Cara Pemerintahan Risma Tekan Kasus Corona di Surabaya

Pasalnya, jika dibiarkan begitu saja, diabetes gestasional dapat menimbulkan bahaya bagi bayi, seperti berisiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 ketika dewasa, berat bayi lebih dari 4 kg, kelahiran prematur, hingga atau bahkan lahir dengan gula darah rendah atau hipoglikemia. (*)

#berantasstunting #hadapicorona