GridHEALTH.id - Terobosan dibidang pelayanan kesehatan saat ini, dalam kondisi serba terbatas, sangat dibutuhkan.
Sebab jika terobosan kreatif tidak dilakukan, tahun depan bisa jadi Indonesia panen penyakit.
Baca Juga: Prediksi Kasus Covid-19 Pasca Libur Panjang Cuti Bersama, Minggu Depan Terjadi Lonjakan?
Apalagi pandemi Covid-19 sepertinya masih akan berlangsung lama.
Terobosan yang dilakukan tidak melulu hanya terbatas pada penanganan Covid-19.
Baca Juga: Ribut Perkara Penanganan Covid-19, Donald Trump Bakal Pecat Ahli Virus Anthony Fauci Usai Pilpres
Justru terobosan dalam penanganan pelayanan kesehatan dasar dan berkesinambungan penting.
Sebab pada intinya jika imunitas baik dan kuat, maka masyarakat akan lebih kuat menghadapi corona.
Baca Juga: Apakah Covid-19 Memengaruhi Siklus Haid Wanita? Ini Jawaban Ahli
Nah ini, bagaimana bisa keluar dari pandemi jika pelayanan kesehatan dasar masyarakat saat ini tersendat, malah bisa dibilang mandeg alias terhambat.
Bayangkan saja, seperti yang diutarakan hanya 19,2% Posyandu yang buka saat ini.
Jika demikian tidak salah jika kita takut dan khawatir pemantauan tumbuh kembang anak, gizi buruk, gizi kurang, dan stunting, juga imunisasi yang baru 37,2%, serta pemberian makan tambahan, akan terganggu.
Baca Juga: Angka Kesembuhan Covid-19 Hampir 90 Persen, Jokowi: 'Jangan Teledor dan Kehilangan Kewaspadaan'
Padahal, masalah kesehatan dasar di Indonesia masih menjadi momok besar dan menakutkan.
Bayangkan saja, stunting di Indonesia masih tinggi, gizi kurang masih banyak, begitu juga gizi buruk, imunisasi masih menjadi PR besar karena pencapaiannya belum optimal, apalagi pengetahuan dan pemberian makan sehat/tambahan yang menjadi masalah besar di masyarakat Indonesia.
Itu semua bisa dibilang selama 2020 ini pelayanan pengentasannya, sejak pandemi Covid-19, stuck alias mandeg tidak ada pergerakan.
Nah, jika ini dibiarkan, "Tahun depan, 2021, bisa jebol. Akan panen penyakit," papar dokter anak dari IDAI Banten ini yang juga menegaskan jika pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan harus mempunyai trobosan.
Baca Juga: Disfungsi Ereksi, Gangguan Seksual yang Jadi Momok Pria Penyandang Diabetes Tipe 2
Trobosan yang dimaksud dalam pelayanan dan pembinaan kesehatan dasar masyaraka secara menyeluruh.
Solusi untuk hal tersebut menurut Kementerian Kesehatan harus mempunyai trobosan;
* Bagaimana caranya untuk bisa aktifkan kembali Posyandu di daerah hijau.
* Melengkapi APD untuk tenaga kesehatan.
* Meningatkan pencegahan, penangganan infeksi disemua fasyankes.
* Menjalankan pelayanan home care ke rumah-rumah yang berisiko tinggi; ibu hamil berisiko tinggi, bumil dengan KEK, anak dan penderita TBC, penderita gangguan gizi (stunting, gizi buruk, gizi kurang).
"Itu semua harus didatangi ke rumah-rumah masing-masing. Sehingga kelangsungan obat dan PMT pemulihannya bisa berjalan dengan baik," jelas
#berantasstunting
#HadapiCorona