Find Us On Social Media :

Awas! Mengunyah Permen Karet Perut Jadi Kembung Menggelembung dan Gigi Sensitif

Ilustrasi mengunyah permen karet

GridHEALTH.idPermen karet bisa membuat seseorang menjadi rileks saat mengunyahnya.

Alhasil tak sedikit orang yang memilih mengunyah permen karet saat mengalami kecemasan.

Namun perlu diingat bahwa sesuatu yang berlebihan tentu akan menimbulkan dampak yang buruk, termasuk juga ketika kita berlebihan dalam mengunyah permen karet.

Menurut Robynne Chutkan, MD, seorang ahli gastroenterologi dan penulis The Bloat Cure, terlalu berlebihan mengunyah permen karet dapat menyebabkan perut kembung dan gigi sensitif.

Ia mengatakan ketika mengunyah permen karet seseorang akan menelan banyak air sehingga menyebabkan kembung, perut menggelembung, ketidaknyamanan di perut dan bersendawa.

"Kita mungkin akan merasa seperti besar sekali. Seolah ukuran baju naik dua kali dalam hitungan jam," katanya.

Baca Juga: Bunuh Sisa Virus Corona yang Menempel di Masker Cukup Dengan Deterjen, Ini Kata IDI

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diperkirakan Sudah Siap, Benarkah BPOM Halangi Izin Edar dan Vaksinasi?

Itu baru dari udara, belum dari benda yang ada di dalam permen.

Pernahkah kita tertarik untuk tahu mengapa rasanya sweet mint, kayu manis, dan cukup manis tetapi hanya mengandung nol kalori?

Rupanya manis itu berasal dari gula yang sulit dicerna.

Baca Juga: Terpapar Virus Corona, Pria di Madiun Merasa Tidak Enak Badan dan Tulang Menjadi Kaku

Lidah kita mungkin senang dengan rasa manis itu tetapi tidak dengan tubuh kita.

Gula di dalamnya (bahan dengan nama berakhiran "ol" seperti sorbitol atau gliserol) tidak dicerna di usus kecil dan berakhir di usus besar, dimana di situ difermentasi oleh bakteri dan memproduksi gas dan kembung.

Kandungan gula itu tak hanya di permen karet tetapi juga di makanan dan minuman rendah kalori.

Baca Juga: Indonesia Tahun Depan Bisa Panen Penyakit, Pemerintah Tidak Lakukan Terobosan Dalam Keterbatasan Saat Pandemi Ini

Itu sebabnya makanan "sehat" rendah kalori bisa terasa manis.

"Menurut saya, masalah besarnya adalah kita perlu berpikir apa yang kita masukkan ke dalam saluran cerna. Kita seharusnya memasukkan makanan dan permen karet bukanlah makanan," sebut Dr Chutkan.

Baca Juga: Populasi Cerpelai di Denmark Bakal Dimusnahkan Akibat Mutasi Virus Corona Menyebar ke Manusia

Tak peduli apa jenis permen karet yang dikunyah, jika terus menerus mengunyahnya kita memberi dampak serius ke kesehatan mulut dan gigi.

Pertama, kita memberi olahraga berat untuk rahang yang dapat menyebabkan ketegangan di rahang dan sakit kepala.

Baca Juga: 8 Bulan Pandemi di Indonesia, Mayoritas Warga Asli Papua Tak Percaya Covid-19

Kedua, kita akan membuat gigi jadi "menua" dan aus, menyebabkan gigi jadi lebih sensitif terhadap suhu panas, dingin dan tekanan.

Seperti dikutip dari Cleveland Clinic, gigi sensitif terjadi ketika dentin, yakni lapisan di bawah email gigi terbuka, sehingga serabut saraf pun ikut terekspos.

Baca Juga: Hampir Dua Bulan Ditunjuk jadi Wakil KPC PEN, Luhut Berdalih Data Pusat dan Daerah Tidak Sesuai

Akibatnya saat terkena rangsangan dingin, panas, dan asam di mulut, gigi akan terasa ngilu luar biasa.

Ketiga, kita membuat kuman di gigi pesta pora jika mengonsumsi permen karet bukan bebas gula.(*)

Baca Juga: Curah Hujan Sudah Tinggi, Waspada Infeksi Chikungunya di Masa Pandemi Covid-19, Ini 4 Penangkalnya

 #berantasstunting

#hadapicorona