Pasien jantung harus mengelola hipertensinya dengan baik agar tidak terjadi gagal jantung dan kematian.
Sesuai dengan konsensus penatalaksanaan hipertensi, dokter akan merekomendasikan pemakaian obat pengendali darah tinggi secara kombinasi sejak awal pengobatan untuk mencapai tekanan darah sesuai target.
Berbicara tentang manajemen hipertensi bagi pasien penyakit jantung di masa pandemi Covid-19, dokter Ario mengatakan bahwa pada intinya ada dua hal;
- Pertama, bagi pasien hipertensi isolasi mandiri, obat hipertensi harus tetap diminum (tidak boleh dihentikan), melakukan monitoring tekanan darah sendiri di rumah dengan Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) atau home blood pressure monitoring (HBPM).
Tidak diperlukan evaluasi klinik rutin, konsultasi dengan Dokter dapat dilakukan via telepon atau melalui video bila diperlukan.
- Kedua, bagi pasien hipertensi dengan Covid-19 positif rawat inap, pasien harus tetap mengonsumsi obat antihipertensi (tidak boleh dihentikan), tidak perlu mengganti jenis obat anti hipertensi, monitoring aritmia yang sering terjadi pada pasien hipertensi dengan penyakit jantung.
Baca Juga: Apakah Normal Sering Menangis Selama Haid Berlangsung? Ini Jawabannya
Baca Juga: 10 Alasan Mengapa Puting Payudara Wanita Sering Terasa Gatal
Pasien juga perlu mencek kadar kalium karena rendahnya kadar kalium dalam darah (hypokalemia) sering terjadi pada pasien Covid-19 yang dirawat.