GridHEALTH.id - Penambahan kasus positif virus corona (Covid-19) terus terjadi di Indonesia.
Bahkan penambahan kasus positif Covid-19 yang terbaru mencapai angka diatas 6000 orang.
Berdasarkan data dari covid19.go.id, hingga Minggu (29/11/2020), tercatat ada penambahan ada 6.267 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 534.266 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Dimana dari total tersebut 445.793 orang telah dinyatakan sembuh, 16.815 orang meninggal dunia, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.
Menanggapi kasus Covid-19 yang terus bertambah, Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani mengatakan ada peluang pandemi akan kembali meledak di bulan Desember 2020 ini.
Hal ini dikarenakan di bulan Desember terdapat agenda yang berisiko memicu penularan Covid-19 yakni Pilkada serentak 2020 dan libur panjang akhir tahun pengganti Idul Fitri.
"Risiko kenaikan angka Covid-19 di bulan Desember dengan dua momen ini harus diperhatikan," ungkap Laura dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (27/11/2020).
Bila tidak dapat dikendalikan, Laura menyebut ada kemungkinan kasus Covid-19 akan meledak pada awal 2021.
"Sekarang kasus Covid-19 sudah tinggi, beberapa rumah sakit dan IGD melaporkan penuh."
Baca Juga: Hore... Vaksin Covid-19 Dipastikan Halal Aman, Jokowi Sudah Simulasi
"Sedangkan dua even di Desember ini berisiko," ungkapnya. Laura menyebut pemerintah harus mewaspadai adanya wacana libur panjang di akhir tahun 2020.
"Pemerintah harus ada upaya antisipasi, kita ingin masyarakat paham, mencari tempat liburan yang aman dan tidak abai dengan kondisi pandemi," ungkapnya.
Menurut Laura, kondisi tempat wisata yang sudah kembali buka menjadi menarik minat masyarakat.
Baca Juga: Hati-hati, Bisa Muncul Ketegangan di Tenggorokan Saat Mengenakan Masker, Jaga Kehigienisannya
"Yang harus dilakukan ya memberikan pemahaman semua kegiatan harus dilakukan dengan protokol kesehatan, ini wajib dan menjadi kunci," ungkapnya.
Laura menyebut dengan diterapkannya protokol kesehatan, dapat mengurangi dampak penyebaran Covid-19.
Selain itu, pemerintah juga harus membuat keputusan tegas untuk menghadapi libur panjang.
Baca Juga: Banyak Pasien Mengalaminya, Benarkah Gigi Copot Bisa Jadi Pertanda Infeksi Virus Corona?
Termasuk di dalamnya pemangkasan jumlah hari libur. "Masyarakat yang banyak sekali jumlahnya ini sulit dikendalikan, maka dari itu pemerintah harus ada keputusan tegas, tidak hanya mengimbau, ini tidak cukup," ungkapnya.
"Kalau dikurangi ya dikurangi, ini menutup peluang masyarakat untuk melakukan kegiatan itu," pungkasnya.(*)
Baca Juga: Skotlandia, Wilayah Pertama di Dunia yang Membagikan Pembalut Gratis
#berantasstunting
#hadapicorona
#bijakGGL