Find Us On Social Media :

Ilmuwan Dunia Menunjukan Gejala Paling Umum Covid-19, Ternyata Bukan Batuk Kering

Gejala umum Covid-19 rupanya bukan batuk kering.

GridHEALTH.id - Fakta terbaru mengenai virus corona (Covid-19) kembali diungkap para ilmuwan.

Para ahli kini menyatakan bahwa batuk kering bukanlah gejala paling umum yang dirasakan pasien Covid-19.

Ya, beberapa waktu lalu memang banyak pasien Covid-19 yang awalnya merasakan batuk kering sebelum terinfeksi.

Namun belakangan sebuah penelitian mengungkap bahwa gejala paling umum infeksi virus corona bukanlah batuk kering.

Lantas, apa gejala paling umum yang dirasakan pasien Covid-19 sebelum terinfesi?

Data terbaru yang dihimpun peneliti di Office for National Statistics (ONS) menunjukkan bahwa gejala yang paling sering dilaporkan penderita Covid-19 bukanlah batuk kering. Melainkan kehilangan indera penciuman alias anosmia.

Baca Juga: Vitamin E dan Asam Lemak Meredakan Gejala Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Baca Juga: Tingkat Kesembuhan Menurun, Epidemiolog Sebut Covid-19 di Indonesia Bak Gunung Es: 'Akan Lama dan Terus Naik

Diketahui sebelumnya kondisi ini diakui secara resmi oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada bulan April sebagai salah satu efek samping dari infeksi Covid-19.

Bahkan dalam laporannya tak sedikit pasien Covid-19 yang kehilangan indera penciuman dalam waktu yang lama, begitu juga setelah dinyatakan sembuh sekali pun.

Kembali ke belakang, pada awal tahun saat pandemi Covid-19 mulai menyebar, ahli mengatakan bahwa demam dan batuk kering adalah gejala umum Covid-19.

Baca Juga: Jantung Berdebar Saat Tidur Tidak Perlu Dikhawatirkan, Tapi Jika Disertai dengan Hal ini Segera ke Dokter

Beberapa bulan kemudian, ahli menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa.

Setelah itu, muncul laporan bahwa orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, juga mengalami sakit perut, kelelahan, dan kabut otak.

Di antara semua gejala yang sudah diketahui sejauh ini, data terbaru yang dihimpun peneliti di Office for National Statistics (ONS) menunjukkan bahwa gejala yang paling sering dilaporkan penderita Covid-19 adalah kehilangan indra penciuman atau perasa, yang disebut anosmia.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Akan Mulai Januari 2021, KPAI Sebut Hanya 16,32 Persen Sekolah Siap Tatap Muka

Dilansir BGR, Rabu (25/11/2020), sekitar 20-40 % dari orang berusia 35 tahun ke atas yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia.

Hanya 15-20 % di kelompok umur yang sama, yang mengembangkan gejala demam. Dan hanya 13-18 % yang mengalami batuk kering. Data baru ini juga melaporkan, ada kesenjangan yang lebih mencolok di antara kaum muda.

Baca Juga: Banyak Saran Untuk Menghindari Gula, Sebenarnya Apa yang Dilakukan Gula di Dalam Tubuh?

Setidaknya ada 60% dari pasien Covid-19 di bawah usia 35 tahun, dalam penelitian ini, yang melaporkan kehilangan rasa atau penciuman atau anosmia. Hanya 15-25 % yang melaporkan demam, dan kurang dari 10 % menunjukkan batuk.

Data tersebut juga mengungkap, anak usia sekolah adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya menderita batuk.

Statistik menunjukkan, hanya 5 % anak usia sekolah yang positif Covid-19 yang memiliki gejala batuk.

Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Anggur yang Menakjubkan, Dari Jaga Imunitas Hingga Turunkan Kadar Gula Darah

Hal ini menunjukkan bahwa batuk adalah gejala yang kurang spesifik untuk anak usia sekolah yang dites positif Covid-19. Ini merupakan data pasien Covid-19 yang dihimpun sejak 15 Agustus hingga 26 Oktober 2020 di Inggris.

"Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau (anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur," tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya.

Baca Juga: Ragam Manfaat Pil KB: Pemberdayaan Perempuan Hingga Cegah Kanker

Sudah jelas bagi para ilmuwan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dengan berbagai macam usia, dari anak-anak hingga dewasa, dapat mengembangkan berbagai gejala.

Anosmia tak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau tidak bergejala.

Bagi orang yang dites Covid-19, anosmia umumnya terjadi tanpa diiringi gejala hidung tersumbat.

Peneliti mengatakan bahwa anosmia kemungkinan bisa menjadi hal penting untuk mendeteksi dini virus corona.(*)

Baca Juga: Kota Bandung Kembali Darurat Covid-19, Sehari Bisa Puluhan yang Positif

 #berantasstunting

#hadapicorona

#bijakGGL