Find Us On Social Media :

Kasus Aktif Covid-19 Jateng Tembus 14 Ribu, Pihak RS Sebut Ada Keterlambatan Penanganan Pasien

Pihak RS di Jawa Tengah menyebut adanya keterlambatan penanganan pasien Covid-19

GridHEALTH.id - Perovinsi Jawa Tengah kini terus menerus menajdi pusat perbincangan masyarakat.

Pasalnya, seperti diketahui, Jawa Tengah akhir-akhir ini dikabarkan menjadi daerah tertinggi kasus harian Covid-19.

Baca Juga: Sempat Disalahkan Gubernur Ganjar Pranowo, Satgas Akui Adanya Delay Input Data Kasus Covid-19 Jawa Tengah

Kini, Jawa Tengah dikabarkan kembali pecah rekor kasus aktif Covid-19 yang lebih dari 14 ribu kasus.

Kasus aktif atau pasien dalam perawatan serta isolasi di Jateng menembus 14.525 orang.

Jumlah ini merupakan rekor kasus aktif terbesar di Indonesia sejak wabah ini melanda pada Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Ibu Hamil Dengan Diabetes Tak Perlu Panik, Begini Mengendalikannya

Hal ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus baru di Jawa Tengah bertambah 944 orang pada Rabu (2/12/2020).

Jumlah ini membuat total positif Covid-19 di Jawa Tengah menembus 57.570 orang.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 40.652 orang adalah pasien sembuh, dan total kasus kematian menembus 2.393 orang.

Melihat hal tersebut, sejumlah Direktur Rumah Sakit di Jawa Tengah mengungkapkan alasan di balik meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia lantaran keterlambatan penanganan pasien.

Baca Juga: Jawa Tengah Jadi Daerah Tertinggi Kasus Covid-19, Akankah Diberlakukan PSBB Total?

"Pasien masuk ke kami kasusnya sudah sangat berat dan terlambat masuk ICU," ujar Direktur RS Kariadi Semarang Agoes OP dalam pernyataan tertulis dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Selasa (1/12/2020).

Selain itu, kondisi pasien saat masuk RS dan keterbatasan ruang ICU untuk isolasi pasien Covid-19.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, Konsultasi Program Keluarga Berencana (KB) Bisa Dilakukan Lewat Telemedicine

Melihat hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar agar kepala daerah beserta jajarannya memerhatikan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

"Untuk Dinkes Jateng, tolong cek baik obat atau penanganan di RSnya. Angka kematian harus kita tekan serendah mungkin, dengan obat dan pengalaman kita mestinya bisa kita cegah," ungkap Luhut. (*)

#hadapicorona