Find Us On Social Media :

Anosmia Gejala Paling Banyak Ditemui pada Pasien Covid-19, Seperti Ini Ciri dan yang Dirasakannya

Kehilangan penciuman atau perasa alias anosmia, adalah gejala paling banyak dialami pasien Covid-19.

Penting diingat, anosmia dapat terjadi karena indra penciuman seseorang mengalami gangguan.Untuk mencium sesuatu, sel penciuman di bagian atas hidung harus dirangsang oleh suatu zat seperti aroma wangi dari bunga.

Baca Juga: Periode Haid yang Lama dan Banyak Sejak Usia 35 Tahun, Apa Sebabnya?Setelah dirangsang oleh suatu zat, sel saraf ini mengirimkan informasi ke otak untuk diidentifikasi lebih lanjut. Proses mencium bau ini biasanya dapat terganggu oleh flu, alergi, sinus, cidera, konsumsi obat tertentu, polip, maupun kualitas udara yang buruk.

Baca Juga: Periode Haid yang Lama dan Banyak Sejak Usia 35 Tahun, Apa Sebabnya?Hilangnya kemampuan mencium bau berbeda ketika seseorang mengalami pilek dan alergi. Gejala anosmia pada mereka yang positif Covid-19, bisa tak kunjung membaik selama satu hingga dua minggu.

Para peneliti menemukan bahwa pasien Covid-19 mengalami anosmia atau kehilangan kemampuan mencium bau dengan tiba-tiba dan parah. Jadi beda sekali dengan infeksi virus lainnya yang menyerang pernapasan.

Baca Juga: Ibu Hamil Dengan Diabetes Tak Perlu Panik, Begini Mengendalikannya

Selain itu, mereka juga tidak mengalami hidung tersumbat maupun berair. Peneliti dari University of East Anglia, Prof Carl Philpott, menyebutkan, tes bau dan rasa dapat digunakan untuk membedakan antara pasien Covid-19 dengan penderita flu biasa.Ia mendapatkan kesimpulan tersebut dari penelitian yang dilakukan terhadap 10 pasien Covid-19, 10 penderita pilek, dan 10 orang sehat.

Baca Juga: Dampak Negatif yang Terjadi Pada Tubuh Jika Sering Minum Kopi Sebelum Sarapan