Find Us On Social Media :

Belum Kelar Serangan Virus Corona, Ketua Satgas Umumkan Indonesia Akan Diterpa Cuaca Ekstrem Akhir Tahun 2020

Ketua Satgas Covid-19 peringatkan cuaca ekstrem di akhir tahun 2020

GridHEALTH.id -  Indonesia kembali dihadapkan dengan kabar kurang mengenakan di tengah pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, menjelang akhir tahun 2020, dikhawatirkan kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak tajam lantaran adanya libur panjang.

Baca Juga: Covid-19 Akan Jadi Gelombang Besar, WHO; Tingkatkan Kewaspadaan Selama Musim Panas, Virus Ini Menyukai Semua Cuaca

Namun, belum kelar masalah serangan virus corona yang makin masif, kini Indonesia disebut-sebut akan mengalami cuaca ekstrem di akhir tahun 2020 ini.

Hal ini diungkapkan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi pers bertajuk "Tindak Lanjut Kedatangan Vaksin Covid-19" Senin (7/12/2020). 

Baca Juga: Susul Sang Istri, Sandiaga Uno Positif Covid-19, Sempat Plesir ke Mesir saat Gelombang Kedua Melanda Timur Tengah

Doni mengatakan, akan ada cuaca ekstrem dalam 2-3 minggu ke depan yang hampir melanda di seluruh Indonesia.

"Sesuai dengan informasi yang diberikan BMKG. Mohon ini jadi atensi kita bersama untuk kita betul-betul bisa mematuhinya," ujar Doni.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala memprediksi curah hujan tang terjadi pada pertengahan hingga akhir Desember 2020 sangat tinggi.

Hal ini diakibatkan oleh adanya gerakan angin monsun Asia yang membawa dampak hujan lebat bahkan banjir.

Baca Juga: Manajer Uji Klinis Unpad; 'Efektivitas Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia Belum Diketahui'

Agie juga mengingatkan, cuaca ekstrem ini bisa berlangsung sejak Desember 2020 hingga Februari 2021.

Untuk itu, Doni meminta agar masyarakat Tanah Air tidak nekat bepergian selama akhir tahun.

"Untuk itu, liburan kali ini adalah liburan yang aman, dan liburan yang juga harus nyaman, tanpa jalan-jalan, tanpa bepergian," ujarnya.

Selain itu, Doni mewanti-wanti adanya Pilkada serentak di berbagai daerah dan agenda libur akhir tahun tak membuat masyarakat terlena untuk berkerumun yang dapat membawa lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Epidemiolog Tagih Janji Jokowi Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19

Baca Juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Baru Sinovac Sudah Tiba di Indonesia, Tapi Bayi Tetap Paling Rentan

"Jangan sampai telah terjadi kerumunan baru dibubarkan. Oleh karena itu pendeteksian dengan seluruh perangkat yang ada, baik secara fisik, maupun visual dengan menggunakan teknologi diharapkan bisa membantu mengurangi terjadinya kerumunan. Dan dilakukan upaya pencegahan sebelum terjadi," tuturnya. (*)

 

#hadapicorona