GridHEALTH.id - Ramai dibicarakan prihal delirium sebagai gejala baru Covid-19.
Tapi, asal manurut dr Gina Anindyajati SpKJ, dari Divisi Psikiatri Komunitas dan Trauma Psikososial Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, melansir Kompas.com Jumat (11/12/2020), delirium cukup sulit dikenali karena tanda-tanda kemunculannya sangat bervariasi.
Menurut pengertian dari Harvard Health, Delirium sendiri adalah kondisi dimana seseorang mengalami kebingungan yang parah dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar.
Sedangkan berdasarkan laman Mayo Clinic, delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental yang mengakibatkan kebingungan berpikir dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan.
Gangguan mental ini hampir mirip dengan demensia, biasanya ditandai dengan kebingungan parah yang dialami pengidapnya.
Baca Juga: Pertanyaan Awam, 'Apakah Saya Tetap Pakai Masker Setelah Disuntik Vaksin Covid-19?'
Delirium sering dapat dilacak ke satu atau lebih faktor yang berkontribusi, seperti penyakit parah atau kronis, perubahan keseimbangan metabolik (seperti natrium rendah), pengobatan, infeksi, pembedahan, atau keracunan atau penarikan alkohol atau obat.
"Orang yang mengalami delirium menunjukkan adanya gangguan tingkat kesadaran, perhatian, kognitif (kemampuan berpikir), dan persepsi yang terjadi secara fluktuatif (berubah-ubah dari waktu ke waktu)," ujar Gina.
Baca Juga: Layanan Pre-Order Vaksinasi Covid-19 Beredar di Medsos, Bio Farma Beri Penjelasan