Find Us On Social Media :

Tiap Jam Ada 9 Orang Meninggal Karena Covid-19, Satgas: Ini Terjadi Karena Kasus Terlambat Tertangani

Satgas menyebutkan alasan tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia

GridHEALTH.id -  Belakangan ini, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mengalami jumlah tertinggi semenjak awal 2 Maret 2020.

Pada Minggu (20/12/2020), jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia tercatat sebagai jumlah tertinggi, yakni mencapai 221 orang dalam satu hari.

Baca Juga: Wiku; Pasien Covid-19 di Indonesia Dengan Komorbid Penyakit Ginjal Paling Tinggi Risiko Kematiannya

Bahkan pada Senin (21/12/2020), jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 205 orang.

Melihat hal tersebut, seorang dokter bedah Aris Ramdhani melalui Twitter-nya menyatakan bahwa tiap jam, ada 9 orang meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Tak Terima Bansos, di Pulogadung, 50 Ribu Bansos Terbengkalai: 'Kelebihan Stok dan Menumpuk'

"Saat ini jumlah kasus aktif di Indonesia tembus 100 ribuan. Angka ini jauh di atas negara ASEAN lainnya. Ada 221 kematian dalam sehari (20/12/2020), yg artinya tiap jam ada 9 nyawa hilang karena COVID," tulisnya.s

Akibat hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasamito menyebutkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia terlambat tertangani.

"Angka kematian yang tinggi dapat terjadi akibat kasus yang tertangani sudah terlambat," ujarnya, Senin (21/12/2020), dikutip dari Kompas.com.

"Kedua, atau memang memiliki penyakit komorbid yang memperkecil peluang kesembuhan," sambungnya.

Sedangkan penyebab ketiga, yaitu ada kemungkinan karena pelayanan kesehatan yang kurang maksimal.

Baca Juga: WHO : 'Varian Virus Corona Baru Tanpa Bukti Keparahan Malah Menimbulkan Kepanikan'

Semnetara, epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menyatakan bahwa kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 membuat rumah sakit menjadi kewalahan dalam menangani pasien.

Akibatnya, pasien yang datang tidak bisa ditangani dengan baik dan akhirnya berujung pada kematian.

"Kira-kira dari orang yang terinfeksi itu lima persen akan masuk rumah sakit, lima atau enam persen, nah dari mereka itu sebagian akan meninggal," ujarnya.

Untuk itu, sebagai cara menekan angka kematian akibat Covid-19, Pandu menyarankan pemerintah menambah rumah sakit yang hanya menerima pasien Covid-19.

Baca Juga: Pecah Rekor 309 Kasus Baru, Jumlah Pasien Covid-19 di Depok Capai Titik Tertinggi

Baca Juga: Minum Air Dingin saat Hamil Bisa Bikin Janin Membesar? Ini Kata Ahli

"Harus ditunjuk rumah sakit-rumah sakit rujukan yang khusus menangani Covid-19, supaya menampung dulu jangan disebar kasusnya," ucap Pandu. (*)

#hadapicorona