GridHEALTH.id - Nama Budi Gunadi Sadikin kini resmi menggantikan jabatan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo resmi melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020).
Dalam reshuffle tersebut terdapat 6 jabatan menteri yang dirombak ulang, di antaranya Menteri Sosial, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Agama, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Perdagangan, dan Menteri Kesehatan.
Kendati demikian, sosok Budi Gunadi Sadikin rupanya cukup menarik perhatian publik.
Baca Juga: Hari Ibu 22 Desember Lahir di Bandung, Ditetapkan Oleh Presiden
Meski bukan berlatar belakang bidang kesehatan, namun rupanya sepak terjang Budi Gunadi Sadikin dalam penanganan Covid-19 di Indonesia cukup mumpuni.
Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).
Pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964 ini rupanya sempat membidangi BUMN Kesehatan dan Farmasi.
Bahkan, Budi Gunadi Sadikin sempat terlibat dalam pengadaan 20 alat tes polymerase chain reaction (PCR) dengan kapasitas lebih dari 10,000 tes per hari.
Budi juga sempat terlibat dalam pembuatan sistem pelaksanaan dan distribusi vaksin Covid-19.
Selain itu, pria 56 tahun tersebut juga berperan dalam pengadaan obat penyembuhan (thereupatic) Covid-19.
Budi Gunadi Sadikin juga turut aktif memonitor dan mengelola 70 rumah sakit BUMN dalam penanganan Covid-19 dengan salah satunya menaikan kapasitas tempat tidur RS BUMN menjadi lebih dari 6.500.
Terlepas dari itu, sepak terjang Budi Gunadi Sadikin juga mendapat acungan jempol dari epidemiolog Universitas Pandu Riono.
Baca Juga: Ribuan Orang Antre Rapid Test Antigen di Stasiun dan Bandara, Awas Penularan Covid-19
Baca Juga: Setelah Anosmia, Muncul Parosmia, Gangguan Penciuman Pasien Sembuh Covid-19
"Budi Gunadi Sadikin punya visi dan semangat atasi Pandemi secepatnya. Kesal pada kinerja kemenkes dan Satgas. Budi layak jadi Menkes yang baru, ia punya cita-cita 16 juta vaksinasi dilakukan sebulan. Menkes tidak perlu dokter untuk mereformasi manajemen dan sistem kesehatan publik yang lumpuh," tulis Pandu Riono dalam akun Twitter-nya, Selasa (22/12/2020). (*)
#hadapicorona