Find Us On Social Media :

Awas Gejala Lanjutan Covid-19! Merasa Mencium Bau Manis Menyengat hingga Bau Ikan

Merasa bau manis menyengat bisa jadi tanda alami gejala lanjutan Covid-19

GridHEALTH.id -  Hingga penghujung tahun 2020, rupanya ada saja gejala lanjutan Covid-19 yang terus bermunculan.

Tak seperti sebelumnya yang menyebutkan bahwa seseorang pasien Covid-19 akan merasa kehilangan kemampuan indera penciuman (anosmia), kali ini gejala lanjutan Covid-9 disinyalir berbeda jauh.

Baca Juga: Sering Merasa Pusing di Masa Pandemi Jadi Gejala Baru Covid-19?

Gejala Covid-19 lebih lanjut muncul dari laporan para penderitanya, yaitu bau ikan yang menyengat, belerang, dan bau manis yang tidak enak.

Efek samping yang tidak biasa ini dikenal degan gejala parosmia, yaitu distorsi penciuman, dan mungkin memengaruhi kaum muda serta petugas kesehatan secara tidak proporsional.

Baca Juga: Ada Varian Baru Corona, WNA Dilarang Masuk Indonesia Mulai 1 Januari 2021

Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) Profesor Nirmal Kumar menyebut gejala tersebut "sangat aneh dan sangat unik", seperti yang dilansir Kompas.com dari Sky News pada Minggu (27/12/2020).

Kumar mencatat bahwa di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di seluruh Inggris, beberapa mengalami parosmia.

"Indera penciuman terdistorsi, dan sayangnya, sebagian besar tidak menyenangkan," katanya.

"Sangat mengganggu pasien dan kualitas hidup mereka sangat terpengaruh", tambahnya.

Baca Juga: Idealnya BAB Dilakukan Setiap Hari, Bila Sembelit Ini Waktu yang Bisa Ditolerir

Bahkan, seorang pasien Covid-19 yang mengaku sebagai pecandu kopi mengungkapkan, ia mencium bau kopi seperti minuman dengan bau menyengat layaknya bir dan bensin.

Melihat hal tersebut, Kumar mendeskripsikannya sebagai "virus neurotropik".

"Virus ini memiliki keterkaitan dengan saraf di kepala dan khususnya, saraf yang mengontrol indera penciuman. Tapi, itu mungkin juga mempengaruhi saraf lain dan itu mempengaruhi, menurut kami, neurotransmiter, mekanisme yang mengirim pesan ke otak," ujarnya.

Tak hanya itu, beberapa pasien Covid-19 juga melaporkan halusinasi, gangguan tidur, gangguan pendengaran.

"Kami tidak tahu mekanisme pasti, tetapi kami mencari cara untuk mencoba dan membantu pasien untuk pulih," tutur Kumar.

Baca Juga: Tak Akan Diberikan pada Bayi dan Anak-anak, Benarkah Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Leukemia pada Anak?

Terlepas dari itu, Kumar menyebutkan bahwa ada sebuah terapi penciuman yaitu dengan mengendus minyak mawar, lemon, cengkih, dan kayu putih setiap hari selama sekitar 20 detik.

Terapi penciuman tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kembali indera penciuman para pasien Covid-19. (*)

Baca Juga: Hampir 80 Persen Siswa Minta Sekolah Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Epidemiolog Minta Dibuka pada Februari Saja, Mengapa?

#hadapicorona