GridHEALTH.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya memperbarui pedoman pemakaian masker untuk mencegah virus corona (Covid-19).
Pembaruan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan WHO dalam enam bulan terakhir.
Dalam pedoman terbaru yang dirilis, Selasa (1/12/2020), WHO menegaskan bahwa pemakaian masker memang belum sepenuhnya mampu mencegah Covid-19.
Namun pemakaian masker adalah tindakan pencegahan dan pengendalian yang paling komprehensif dalam menekan penularan virus corona.
"Masker saja, bahkan saat digunakan dengan benar, itu tidak cukup untuk memberi perlindungan atau mengendalikan virus," tulis WHO dalam pedoman terbaru.
Baca Juga: Pakai Masker dalam Kondisi Seperti Ini Justru Membahayakan Nyawa
Diketahui tingkat risiko penularan Covid-19 akan semakin menurun apabila seseorang memakai masker.
Menurut sfcdcp.org, penggunaan masker berguna untuk mencegah penularan penyakit, mencegah iritasi, mencegah kambuhnya alergi akibat udara, juga melindungi diri dari paparan polusi udara.
Masker juga membantu membatasi penyebaran kuman, bakteri ataupun virus termasuk Covid-19 yang penularannya kini sulit diprediksi.
Baca Juga: WHO Resmi Menerima Pendaftaran Vaksin Covid-19 Pfizer - BioNTech untuk Penggunaan Darurat
Lebih lanjut, tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi Covid-19 yang lain juga harus dilakukan.
Diantaranya termasuk mencuci tangan, menjaga jarak minimal satu meter, tidak menyentuh wajah orang lain, etika saat batuk bersin, memiliki ventilasi ruangan yang baik, tes Covid-19, pelacakan kontak, karantina, dan isolasi.
Baca Juga: Waspadai, 4 Penyakit Serius yang Bisa Muncul Akibat Perut Buncit
Melansir Fox News, Kamis (3/12/2020), WHO menyatakan, masker harus digunakan dengan benar untuk perlindungan dan untuk mencegah penularan.
WHO merekomendasikan siapa pun yang dicurigai atau dikonfirmasi terinfeksi virus corona wajib memakai masker saat bertatap muka dengan orang lain.
Selain itu, penggunaan, penyimpanan, kebersihan, dan pembuangan masker yang tepat sangat penting untuk efektivitas mencegah penularan virus corona.
Badan tersebut menyarankan untuk selalu menggunakan masker di mana pun, terutama di dalam ruangan saat bertemu dengan orang lain dan ventilasi udaranya tidak memadai.
"Bagi daerah atau kelompok (klaster) yang diketahui atau diduga sebagai sumber penularan Covid-19, WHO mengimbau masyarakat wajib memakai masker non-medis. Ini seperti di tempat kerja dalam ruangan yang digunakan bersama, sekolah, atau luar ruangan di mana jarak fisik minimal 1 meter tidak dapat dilakukan," tulis pedoman WHO.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Asal China Sinovac Mulai Dikaji
"Jika di dalam ruangan, kecuali jika ventilasi ruangan memadai, WHO menyarankan masyarakat harus memakai masker non medis, terlepas dari apakah jarak fisik minimal 1 meter dapat diterapkan."
Berkaitan dengan anak-anak, WHO menyarankan agar tidak menggunakan masker pada anak yang berusia di bawah lima tahun.
"Anak-anak di bawah 5 tahun tidak boleh memakai masker untuk pengendalian sumber Covid-19," kata pedoman baru WHO.
Baca Juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Benarkah Tak Bisa Dideteksi Lewat Rapid Test Antigen atau Swab PCR?
"Untuk anak-anak usia 6 sampai 11 tahun, pendekatan berbasis risiko harus diterapkan pada keputusan untuk menggunakan masker."
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pendekatan berbasis risiko termasuk intensitas penularan virus corona, kapasitas anak untuk mematuhi penggunaan masker yang tepat dan ketersediaan pengawasan orang dewasa yang sesuai, lingkungan sosial dan budaya setempat, dan pengaturan khusus seperti rumah tangga dengan kerabat lansia, atau sekolah.
Baca Juga: WHO: Ada 25 Gejala Infeksi Virus Corona yang Mesti Diwaspadai, Mulai Dari yang Umum Sampai Parah
WHO mencatat bahwa informasi mengenai penularan virus corona terus berkembang berdasarkan studi dan data baru yang tersedia, dan dengan demikian, pedoman harus direvisi dan diperbarui.
WHO juga berhati-hati untuk mencatat bahwa pelindung wajah (face shield), saat ini, tidak dianggap setara dengan masker dalam hal mencegah droplets (tetesan pernapasan) atau pengendalian infeksi virus.(*)
Baca Juga: Meski Jadul, Toilet Jongkok Ternyata Lebih Sehat Daripada Toilet Duduk
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL