GridHEALTH.id - Hebohnya varian baru virus corona dari Inggris berkode B117 memang terdengar semakin mencekam.
Bagaimana tidak, varian baru virus corona Inggris ini kabarnya lebih menyebar dan menular.
Baca Juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Benarkah Tak Bisa Dideteksi Lewat Rapid Test Antigen atau Swab PCR?
Varian baru virus corona Inggris tersebut juga sudah ditemukan di Singapura.
Bahkan, kabarnya varian baru virus corona Inggris ini diprediksi sudah masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Geger Virus Corona Menyebar saat Mencuci Rambut, Begini Cara Keramas ala Protokol Kesehatan Covid-19
Tak hanya itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menilai bahwa varian bru virus corona ini dapat menyebabkan hasil tes Covid-19 negatif palsu.
Dikutip dari Kompas.com, peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto menyatakan, prediksi tersebut diperkuat dengan lamanya jeda kemunculan varian baru virus tersebut dengan diambilnya kebijakan larangan masuknya WNA oleh pemerintah Indonesia.
Varian baru virus corona ini muncul lewat pemberitaan pada September 2020.
Sedangkan larangan masuknya WNA baru diterapkan pada 1 Januari.
Dengan adanya jeda waktu selama 3-4 bulan, memungkinkan adanya sejumlah orang yang bepergian dari Inggris lalu masuk ke Indonesia dan terinfeksi varian bari virus tersebut.
Terlepas dari itu, dilansir dari Reuters, FDA telah memberi tahu staf laboratorium dan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan hasil negatif palsu dari paparan varian baru virus corona Inggris.
FDA juga meminta mereka untuk mempertimbangkan hasil itu serta menggunakan tes berbeda jika masih dicurigai. (*)
#hadapicorona