GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) dikenal bisa menimbulkan gejala yang beragam saat menginfeksi tubuh seseorang.
Gejala umum yang biasanya muncul biasanya berupa demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau baru, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, mual atau muntah, sampai diare.
Hal ini tergantung bagaimana virus corona menginfeksi tubuh seseorang.
Baca Juga: Terungkap, Begini Cara Vaksin Sinovac Bikin Orang Kebal Covid-19
Namun belakangan virus corona juga bisa menimbulkan gejala tidak biasa pada kulit seseorang yang terinfeksi.
Hal itu diungkap para dokter dan ilmuwan dari Massachusetts General Hospital, King’s Colege London, The Harvard T.H. Chan School of Public Health, dan Stanford University School of Medicine.
Dimana mereka menemukan gejala lain yang perlu diwaspadai saat terinfeksi Covid-19, yakni kulit tangan yang mengelupas.
Gejal ini diketahui setelah peneliti menemukan satu di antara lebih dari 100 pasien yang dirawat di Westchester Medical Center di New York mengalami pengelupasan kulit tangan.
Kondisi itu terjadi 10 bulan setelah pasien terinfeksi Virus Corona.
Baca Juga: Masuk Kantor Atau WFH, Ini Cara Ampuh Cegah Low Back Pain Saat Bekerja di Masa Pandemi
Para ahli mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa jadi salah satu dampak Covid-19 yang menyerang kulit.
Gatal-gatal atau ruam urtikaria bisa jadi salah satu gejala awal Virus Corona.
Namun, kondisi itu juga bisa muncul saat pasien tak lagi terinfeksi Covid-19.
Urtikaria dapat diawali dengan rasa gatal di telapak tangan sehingga membuat kulit terkelupas.
Meski demikian, kondisi tersebut juga bisa dikenal dengan ruam Covid-19 yang disebut dengan chillblain.
Baca Juga: Pria Ini Langsung Kritis Usai Pencet Jerawat di Dagu, Sampai Harus Dirawat di ICU Sebulan
Chillbalin adalah munculnya benjolan kemerahan atau ungu di jari pasien yang terinfeksi Virus Corona. Saat chillblain sembuh, kulit teratas akan terkelupas.
Melansir Best Life, pasien Covid-19 yang sudah sembuh bisa mengalami reaksi kulit jauh setelah pertama kali terinfeksi Virus Corona.
Reaksi tersebut terjadi sebagai tanda inflamasi atau reaksi sistem imun tubuh terhadap virus yang masih berlangsung.
Baca Juga: Keistimewaan Terapi Lintah Bagi Penderita Diabetes, Bisa Cegah Kecacatan Akibat Komplikasi
Beberapa pasien mengalami peradangan yang berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga bisa memicu virus.
Sampai saat ini, belum bisa diketahui bagaimana hal itu bisa terjadi sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Karena dampak Covid-19 yang berbahaya, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati supaya tidak tertular Virus Corona.
Caranya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Diketahui protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan sangat penting dilakukan saat pandemi Covid-19 ini.
Menurut CDC, penularan virus corona sangat sulit diprediksi.
Baca Juga: Beda Sakit Kepala Biasa Dengan Gejala Covid-19, Ini 5 Cirinya
Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.
Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di masa pandemi ini menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL