Find Us On Social Media :

Hubungan Vertigo dan Covid-19, Seperti Dialami Oleh Almarhum Farida Pasha

Farida Pasha (Tengah

GridHEALTH.id - Meninggalnya artis senior Farida Pasha yang terkenal dengan perannya sebagai Mak Lampir, membuat banyak masyarakat kaget.

Sebab banyak yang mengetahui meninggalnya Farida Pasha satu hari setelah almarhumah dikebumikan.

Baca Juga: Disuntik Vaksin Pfizer, 23 Relawan di Norwegia Mengalami Efek Samping Kemudian Meninggal Dunia

Farida Pasha meninggal dunia karena positif Covid-19 dan pneumonia pada Sabtu (16 Januari 2021), dari unggahan cucunya, Iffy Alyssa anak dari Gina Sonia, putri satu-satunya Farida Pasha.

Menurut informasi, seperti dikutip dari pemberitaan meninggalnya Farida Pasha diberbagai media, sang anak Gina Sonia menceritakan jika awal sakitnya sang ibunda tercinta adalah vertigo dan masalah perut.

Baca Juga: Positif Covid-19 dan Pneumonia di Rumah Sakit, Penyebab Artis Senior Ini Wafat

Setelah konsultasi dengan dokter sebanyak dua kali, akhirnya karena gejala tersebut Farida Pasha dirawat di rumah sakit.

Nah, di rumah sakit diketahui Farida Pasha positif Covid-19 dan pneumonia, yang disebut Gina Sonia 'early pneumonia'.

Baca Juga: Mengungsi di Kandang Ayam, Warga Korban Gempa Majene Mulai Terkena Penyakit Kulit dan Gatal-gatal

Melansir laman RSUD. Dr. Kariadi, Semarang (18 Januari 2021), vertigo berasal dari bahasa latin “vertere” yaitu memutar

Mereka yang merasakan vertigo, merasakan sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar.

Baca Juga: Pemeran Mak Lampir Farida Pasha Meninggal Karena Terinfeksi Covid-19

Menurut medis, vertigo termasuk ke dalam gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik.

Untuk diketahui, pada tubuh manusia keseimbangan diatur di beberapa tempat yaitu terletak di perifer (tepi) dan ada yang terletak sentral (pusat).

Segala penyakit yang memengaruhi sistem keseimbangan, baik perifer maupun sentral, dapat menyebabkan vertigo, semisal infeksi, perdarahan, tumor.

Sistem keseimbangan perifer berada di telinga, saraf tepi, dan batang otak.

Baca Juga: Masyarakat Boleh Memilih Jenis Vaksin Covid-19 Untuk Vaksinasi? Ini Keputusan Pemerintah

Sementara sistem keseimbangan sentral diatur di otak.

Selain kedua tempat di atas, mata dan anggota gerak (otot dan persendian) juga membantu menjaga keseimbangan, sehingga gangguan pada bagian ini juga bisa menyebabkan vertigo.

Adakah hubungannya vertigo dengan Covid-19?

Vertigo atau pusing digambarkan sebagai manifestasi klinis dari Covid-19.

Baca Juga: ASI Keluar saat Hamil, Normalkah atau Bisa Jadi Tanda Masalah Kehamilan?

Dari studi yang tak terhitung jumlahnya, yang muncul setiap hari dari berbagai belahan dunia, telah mengungkapkan pusing sebagai salah satu manifestasi klinis utama Covid-19.

Ini tidak mengherankan karena pusing secara historis dikaitkan dengan infeksi virus.

Baca Juga: Positivity Rate Tembus 32,83 Persen, PPKM Jawa-Bali Dianggap Gagal hingga Epidemiolog Sarankan Semua Kantor Ditutup: '100 Persen WFH'

Menurut Department of Otorhinolaryngology, Hospital Tuanku Ja’afar, Jalan Rasah, Negeri Sembilan, Malaysia, sebuah studi dari China menemukan pusing sebagai manifestasi neurologis yang paling umum dari COVID-19.

Pusing diduga terjadi setelah potensi neuroinvasif dari virus coronavirus 2 atau virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19

Baig et al mendalilkan, bahwa virus memasuki jaringan saraf dari sirkulasi dan mengikat reseptor enzim 2 pengubah angiotensin yang ditemukan di endotel kapiler.

Baca Juga: Baru 17 Hari dari Tahun Baru, BMKG Catat Hampir 150 Bencana Alam Landa Indonesia, Ada yang Berpotensi Tsunami

Department of Otorhinolaryngology, Faculty of Medicine, University of Malaya, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia, menyebutkan, hipoksia, hiperkoagulopati, bisa juga neuroinvasion yang menyebabkan pusing.

Banyak juga artikel yang sudah di publikasikan PubMed yang menyatakan jika hubungan antara pusing dan Covid-19.

Ada 14 artikel, yang mencakup 3 laporan kasus dan 11 studi.

Semuanya menyatakan pusing / vertigo sebagai gejala yang muncul dari infeksi Covid-19.

Baca Juga: Cegah Sindrom Syok Toksik, Ini Waktu yang Ideal Mengganti Pembalut Saat Menstruasi

Melansir US National Library of Medicine - National Institutes of Health, pusing/vertigo 0meskipun merupakan gejala COVID-19 yang tidak spesifik, tapi masih memerlukan penyelidikan menyeluruh terutama untuk menentukan penyebab utamanya termasuk, labirinitis akut, neuritis vestibular, otitis media akut, atau sekunder akibat stroke setelah Covid-19.

Dari artikel ini diharapkan, banyak orang waspada akan hal ini, tidak menggap enteng gejala pusing.

Baca Juga: Lokasi Syuting Mission Impossible 7 Dijaga Robot Anti Virus Corona

Karena telah terbukti sebagai manifestasi klinis penting di antara pasien COVID-19.

Pusing yang terus-menerus setelah perawatan dari Covid-19 pun membutuhkan rujukan ke Departemen Otorhinolaringologi untuk pemeriksaan dan penyelidikan menyeluruh(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL