Pertama, laporan kasus yang menggambarkan pecahnya swab hidung dengan memicu mekanisme breakpoint swab selama pemeriksaan pasien yang tidak kooperatif.
Kedua, laporan mengenai komplikasi ringan yang berbeda pada beberapa individu, dan satu individu dengan mimisan atau epistaksis parah hingga membutuhkan bantuan medis.
Ketiga, kasus kebocoran cairan serebrospinal (cairan otak dan tulang belakang) yang membutuhkan perbaikan bedah endoskopi dilaporkan setelah menjalani tes swab hidung.
Baca Juga: Kejadian Langka, Pria Ini Punya Antibodi Super Yang Mampu Menetralisir Covid-19
Dari beberapa kasus yang dilaporkan tersebut, rupanya terbukti jika seseorang yang menjalani tes swab hidung tersebut sudah memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan pendarahan.
Bahkan, sebagian kasus yang terjadi diakibatkan oleh ketidak-terampilan tenaga kesehatan dalam pengambilan sampel.
Untuk itu, Jarret Walsh, seorang penulis makalah senior sekaligus dokter di University of Iowa Hospital memperingatkan agar tenaga medis profesional harus berhati-hati dalam mengikuti protokol pengujian dengan cermat.