Find Us On Social Media :

Pemerintah Akan Gunakan Vaksin Covid-19 Berbeda dalam Vaksinasi Mandiri, Apa Jenis dan Mereknya?

Jenis dan merek vaksin Covid-19 dalam vaksinasi mandiri akan berbeda dengan vaksinasi gratis

GridHEALTH.id - Indonesia telah resmi menjalankan program vaksinasi Covid-19 secara gratis sejak Rabu (13/1/2021) lalu.

Dimulai dengan Presiden Joko Widodo sebagai orang pertama penerima vaksinasi Covid-19, kemudian disusul dengan para pejabat, tokoh agama, hingga tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diputuskan Bakal Gratis Menuai Pujian, Bagaimana dengan Distribusi dan Persoalan Suhu Dingin yang Jadi Syarat?

Adanya vaksinasi Covid-19 ini bertujuan untuk memeprcepat pembentukan herd immunity atau kekebalan komunitas guna menyelesaikan pandemi corona.

Tak hanya vaksinasi Covid-19 yang diberikan secara gratis, vaksinasi mandiri pun rupanya juga akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Soal 25 Relawan Uji Klinis Vaksin yang Positif Covid-19: 'Mungkin Tidak Disuntik Vaksin, Tapi Plasebo'

Kendati demikian, vaksinasi mandiri ini akan berbeda dengan vaksinasi gratis, terutama jenis dan merek vaksin Covid-19 yang digunakan.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa jenis dan merek vaksin mandiri akan berbeda dengan yang gratis.

"Kalau sampai nanti kita ditugasi vaksin mandiri, tentu seperti arahan dari pimpinan, ada beberapa catatan, satu vaksinnya berbeda jenis."

"Jadi supaya yang gratis dan mandiri tidak tercampur. Jadi merek vaksinnya berbeda," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1/2021), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, Pasien Sembuh Covid-19 Pecah Rekor, Tembus 9 Ribu Orang

Meski demikian, vaksinasi mandiri ini bukan prioritas pemerintah.

Yang jadi fokus pemerintah adalah pemberian vaksin Covid-19 secara gratis.

"Jadi vaksin gratis harus berjalan, satu sampai dua bulan ke depan, baru nanti kalau ada yang mandiri setelah itu. Itu yang kami dapatkan dari diskusi-diskusi kemarin," kata Erick.

Terkait dengan vaksinasi mandiri ini, Erick masih menunggu penugasan dari Kementerian Kesehatan.

Sebab, Kementerian BUMN hanya akan menjalankan tugas yang diberikan dari pemerintah pusat.

"Kalau memang ini menjadi keputusan yang payung hukumnya jelas, tetapi sebenarnya di keputusan Kemenkes waktu itu di dalamnya ada vaksin gratis dan mandiri. Kami tinggal menerapkan saja, apakah nanti ditugaskan vaksin mandiri berjalan atau tidak," kata Erick.

Baca Juga: Heboh Suara Wanita Minta Tolong di TKP Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Pakar Telematika Roy Suryo: 'Ini Video Aslinya'

Adapun vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan Pfizer BioNTech.

Sementara harga vaksin tersebut, yaitu Sinovac sekitar Rp 200.000 per dosis, Novavax sekitar Rp 225.000 per dosis, AstraZeneca sekitar Rp 60 ribu per dosis, dan Pfize sekitar Rp 275 ribu per dosis.

Terlepas dari itu, hingga saat ini belum diketahui jenis dan merek vaksin Covid-19 apa yang akan digunakan dalam program vaksinasi mandiri. (*)

Baca Juga: Ketika Seorang Dokter di Solo Takut Jarum Suntik Namun Harus Divaksin Covid-19, Ini yang Terjadi Menurutnya

#hadapicorona