Find Us On Social Media :

Tidak Percaya Data Kemenkes, Menkes Budi Akui Kapok: 'Aku Enggak Mau Dua Kali Ketipu'

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku tak ingin tertipu untuk kedua kalinya dengan data dari Kementerian Kesehatan

"Itu 60 persen, tidak cukup. Karena kalau di Bandung yang RS dan puskesmas penuh (jumlahnya banyak) pasti bisa."

"Tetapi, begitu di Puncak Jaya, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, baru 3.000 hari atau delapan tahun (vaksinasi selesai)."

"Jadi sekarang saya sudah lihat by kabupaten/kota strategi vaksinasinya. Maka, kami akan perbaiki stateginya," tambahnya.

Baca Juga: Jika Perpanjangan PPKM Jawa-Bali Gagal Lagi, Satgas: Pembatasan Terus sampai Waktu yang Tidak Diprediksi

Terlepas dari itu, Menkes Budi menyadari bahwa dirinya bukanlah seorang ahli di bidang kesehatan ini.

Kendati demikian, Budi berusaha untuk membantu menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Saya bukan ahlinya, tapi saya bisa kasih janji. Saya akan transpasran ngomong apa adanya."

"Saya akan bekerja sangat-sangat keras untuk memastikan kita bisa mengatasi pandemi. Janji saya dua itu saja deh," tukas Menkes Budi. (*)

Baca Juga: Bukan Disuntik, WHO Isyaratkan Vaksin Covid-19 Cukup dengan Dihirup Lewat Hidung

#hadapicorona