Find Us On Social Media :

Dipatok Tarif Rp 20 Ribu per Tes, Epidemiolog Beberkan Kelemahan GeNose: 'Bisa Terjadi Negatif Palsu'

Menko Luhut Binsar Pandjaitan mencoba penggunaan alat pendeteksi COvid-19, GeNose

GridHEALTH.id -  Alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose kini resmi digunakan di beberapa daerah untuk membantu mendeteksi adanya paparan virus corona pada tubuh seseorang.

Dipatok tarif sekitar Rp 20 ribu setiap pemeriksaan, GeNose diklaim memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen.

Baca Juga: Dibanderol Rp 62 Juta per Unit, GeNose Resmi Digunakan sebagai Alat Deteksi Covid-19, Biaya Pemeriksaan Lebih Murah Dibanding Swab

Bahkan, GeNose menawarkan kelebihan dalam pengambilan sampel yang berupa tes berupa embusan napas, dan hasil tes.

Pengambilan sampel ini juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.

Baca Juga: Rasio Positif Covid-19 di Indonesia Kembali Pecahkan Rekor, Kepala Puskesmas Histeris Saat Disuntik Vaksin Covid-19

Kendati demikian, epidemiolog asal Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut jika penggunaan GeNose masih dalam fase eksperimental (percobaan).

"Penggunaan GeNoe masih fase eksperimental, bila dipakai luas dalam skrining perlu dibarengi pengumpulan data evaluasi."

"Bisa terjadi keamanan palsu bila ternyata negatif palsu tinggi, membiarkan terus berlangsung dalam ruang transportasi yg ventilasi terbatas dan abai 3M," ujara Pandu dalam cuitannya di Twitter, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga: Madinah Jadi Kota Tersehat Dunia, Akankah Pelaksanaan Ibadah Haji 2021 Bakal Terselenggara?

Seperti diketahui, GeNose mulai dipasang di tempat publik, salah satunya Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada Sabtu (23/1/2021).

 

Acara peresmian penggunaan GeNose tersebut juga telah dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dalam acara tersebut, Luhut juga terlihat menjajal langsung alat pendeteksi Covid-19 tersebut dan hasilnya negatif. (*)

Baca Juga: Berhasil Amankan 600 Juta Vaksin Covid-19, Menkes Budi: 'Malaysia Marah-marah, Indonesia Negara Terbelakang Dapat Vaksin'

#hadapicorona