Find Us On Social Media :

Saat Anies Baswedan Melihat Langsung Pasien Covid-19 Meninggal: 'Teman-teman Semua, Ini Bukan Fiksi'

Gubernur Anies Baswedan mengaku menyaksikan langsung kematian pasien Covid-19.

GridHEALTH.id - Semakin bertambahnya kasus positif virus corona (Covid-19) membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak hentinya memperingatkan bahaya pandemi.

Bahkan yang terbaru, Anies menceritakan pengalamannya bagaimana ia melihat langsung dengan matanya sendiri kematian pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

Baca Juga: Sudah Kewalahan, Anies Baswedan Minta Pemerintah Pusat Pimpin Penanganan Covid-19 di Jabodetabek

Diketahui Provinsi DKI Jakarta pekan ini kembali menjadi wilayah dengan kasus harian positif Covid-19 tertinggi di Indonesia. 

Dimana pada Minggu (24/1/2021), tercatat ada penambahan 3.512 kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Dengan demikian, akumulasi kasus Covid-19 seluruhnya di Jakarta berdasarkan update terbaru corona.jakarta.go.id menjadi 249.815 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 221.567 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 88,7 %.

Serta 4.024 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,6 %.

Baca Juga: Tak Bareng Jokowi, Wagub DKI Jakarta Beberkan Jadwal Vaksinasi Covid-19 Anies Baswedan

Sementara, pengalaman Anies melihat langsung pasien Covid-19 meninggal itu pun ia bagikan melalui unggahan di Facebook pada Minggu (24/1/2021) kemarin.

Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah....

Dikirim oleh Anies Baswedan pada Minggu, 24 Januari 2021

 "Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," tulisnya.

Siang itu, lanjutnya, menjelang pukul 14.00, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat.

Baca Juga: Para Dokter Mulai Jujur Ungkap Efek yang Dirasakan Pasca Seminggu Divaksin Covid-19, Ini Pengakuannya

Peristiwa itu dekat. Apalagi kain putih itu menutup wajah dan badan orang yang kita kenal. Momen yang tak berjarak.

"Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam. Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan," katanya.

Dalam hitungan jam, menjelang maghrib, jasad itu telah tiba di pemakaman dan siap dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya di liang kubur.

"Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian," ujar Anies.

Baca Juga: Madinah Jadi Kota Tersehat Dunia, Akankah Pelaksanaan Ibadah Haji 2021 Bakal Terselenggara?

Penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain.

Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan.

"Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga," katanya.

Baca Juga: Jika Ada 3 Gejala Ini, Berarti Covid-19 Sudah Pengaruhi Kesehatan Mata

Pakai masker itu tidak nyaman, tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman.

Berjarak, tak bersalaman dengan keluarga itu terasa aneh, tapi ingatlah terpisah untuk isolasi bahkan berpisah selamanya itu jauh amat tidak nyaman. Jadi jangan lelah, jangan lengah.

"Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua," tutupnya.(*)

Baca Juga: Vertigo Tiba-Tiba Kambuh, Cepat Lakukan 6 Gerakan Sederhana Ini Untuk Meredakannya

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL