Find Us On Social Media :

Tips Anti Panik dan Takut Saat Bayi Kita Kulitnya Kuning, Ternyata ...

Bayi Kuning

GridHEALTH.id -Bayi kuning pada bayi baru lahir adalah kondisi dimana bayi mengalami hiperbilirubin.

Hiperbilirubin ini bisa dikenali dari klinis pada kulit bayi yang menguning, termasuk pada matanya.

Baca Juga: Menjemur Bayi Setiap Pagi Sembuhkan Kuning Ternyata Hanya Mitos, Ini Penjelasannya

Dalam bahasa medis bayi kuning ini disebut jaundice atau ikterus.

Pemeriksaan pastinya harus dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium.

Untuk diketahui, kuning pada bayi baru lahir biasanya muncul dalam satu sampai dua minggu kehidupan pada bayi baru lahir dengan tanda bayi terlihat kuning.

Karenanya bayi baru lahir harus benar-benar diawasi dengan seksama oleh orangtua.

Baca Juga: Bayinya Masih Kuning, Kartika Putri Tetap Jalankan Akikah, Begini Caranya Agar Bayi Kuning Cepat Sembuh

Juga jangan sampai alpa kontrol ke dokter sesuai jadwal. Supaya jika terjadi hal seperti ini bisa cepat terdeteksi dan ditangani.

Penyebabnya, bisa karena liver atau hati bayi baru lahir yang butuh penyesuaian mengeluarkan bilirubin.

Bisa juga karena breastfeeding jaundice atau Breast Milk Jaundice.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Risiko Penyakit Kuning yang Sering Terjadi Pada Bayi

breastfeeding jaundice Penyakit kuning saat menyusui biasanya terjadi pada minggu pertama kehidupan saat bayi dan ibu sedang dalam tahap awal belajar cara menyusui.

Penyakit kuning saat menyusui terjadi, melansir Birth Injury Help Center, karena bayi tidak menerima cukup ASI untuk menurunkan kadar bilirubinnya.

Baca Juga: Awas Ada Bakteri Bersemayam di Dalam Susu Formula dan Bubur Bayi

Hal ini menyebabkan bilirubin diserap kembali ke dalam usus, sehingga memicu penyakit kuning.

Penyakit kuning saat menyusui dapat disebabkan oleh kesulitan menyusui, pelekatan yang tidak tepat, atau ditambah dengan bahan pengganti lain yang mengganggu proses menyusui.

Ini adalah masalah umum yang tentunya bukan kesalahan ibu.

Perawatan untuk kondisi ini cukup sederhana, dan tidak perlu berhenti menyusui.

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Buah Ini Saat Program Diet, Dampaknya Bisa Fatal

Ibu harus meningkatkan jumlah ASI per hari dan bekerja sama dengan konsultan laktasi untuk memastikan bayi menerima jumlah ASI yang tepat setiap kali.

Breast Milk JaundiceIni adalah penyakit kuning pada bayi baru lahir yang berlangsung lebih lama dari penyakit kuning biasa.

Biasanya berlangsung beberapa minggu setelah lahir.

Baca Juga: MODY, Bentuk Diabetes Langka di Kalangan Remaja, Ini Gejalanya

Ini dapat terjadi pada bayi baru lahir yang sehat dan cukup bulan.

Penyebab penyakit kuning ASI saat ini tidak diketahui, tetapi dokter yakin hal itu terkait dengan beberapa jenis zat dalam ASI yang menghambat kemampuan hati untuk memecah dan memproses bilirubin.

Penyakit kuning jenis ini telah diketahui diturunkan dalam keluarga.Meskipun penyakit kuning muncul dalam jangka panjang, komplikasi jarang terjadi selama bayi diberi makan dengan benar dan kadar bilirubinnya dipantau.

Baca Juga: Cara Korea Utara Bisa Membuat Vaksin Covid-19 Sendiri, Khas Sekali Cara Kerjanya

Penyakit kuning ASI memiliki beberapa perawatan yang dapat membantu menurunkan jumlah bilirubin dalam tubuh bayi.

Fototerapi dan suplementasi sementara dengan ASI donor atau formula bayi adalah perawatan yang umum.

Dalam kasus yang jarang terjadi, menyusui mungkin perlu dihentikan sementara.

Meskipun jarang terjadi breastmilk jaundice (sebuah situasi di mana kandungan di ASI membuat kadar bilirubin pada bayi meningkat) juga bisa menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir.

Selain, breastfeed jaundice dan breastmilk jaundice, perbedaan golongan darah ibu dan bayi dan kerusakan fungsi liver bayi juga menyebabkan penyakit kuning.

Baca Juga: Lebih dari 600 Tenaga Kesehatan Wafat akibat Covid-19, Menkes Budi: 'Yang Belum Vaksinasi, Segera!'

dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari ketika diwawancarai Nakita.id (23/1/2021), "Hyperbilirubinemia disebut bermasalah adalah pertama, kalau kadar kuningnya sudah terlihat kurang dari 24 jam.

Baca Juga: Klaim Bisa Kendalikan Covid-19, Kini Jokowi Minta Terapkan Karantina Wilayah hingga Lingkup RT/RW

Kedua, memang idealnya ada pemeriksaan rutin biasanya dilakukan usia 48 jam pada usia bayi, nanti dicek kadar bilirubinnya," jelas dokter Reza.

Penanganannya, penyakit kuning pada bayi ini tergantung dari usia dan kadar bilirubin di dalam darah, serta berpatokan dari chart yang direkomendasikan, tak lupa kondisi bayi.

"Bilirubin yang nilainya 13 di usia 48 jam itu akan berbeda tata laksana dengan nilai 13 di usia 5 hari. Sedangkan kalau kondisi bayi oke dan menyusu kuat lanjutkan saja.

Jika kondisi ringan dalam waktu 1-2 minggu biasanya dengan pemberian ASI yang rutin dan kondisi liver yang lebih matang, kondisi kuning akan baik sendiri," jelas dokter Reza.(*)

Baca Juga: Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin, Ahli Biologi Mokuler: Alasannya Karena Disuntik di Bahu

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL