Find Us On Social Media :

Peredaran Rokok Ilegal Meningkat, Ahli: Perokok Lebih Mudah Terjangkit Covid-19 3 Kali Lipat

Rokok ilegal meningkat selama pandemi Covid-19 di Indonesia

GridHEALTH.id -  Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin masif, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan ada peningkatan peredaran rokok ilegal di Tanah Air.

Dilansir dari Kompas.com, Sri Mulyani mengatakan, kenaikan peredaran rokok ilegal tersebut dipicu oleh tarif cukai yang naik terlalu tinggi di tahun tersebut.

Baca Juga: Pabrik Pembuat Rokok Umumkan Bakal Berpartisipasi Dalam Pembuatan Vaksin Covid-19, Menggunakan Teknologi Tanaman Tembakau

Berdasarkan data yang dia miliki, pada tahun 2020 tercatat tingkat peredaran rokok ilegal mendekati 4,9 persen.

Padahal, rokok merupakan salah satu media yang dapat memudahkan seseorang terjangkit virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Buah Ini Saat Program Diet, Dampaknya Bisa Fatal

Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR menjelaskan, perokok lebih mudah terjangkit Covid-19 bisa dua sampai tiga kali lipat.

Agus juga menyatakan bahwa penyebab selanjutnya adalah asap rokok yang dihasilkan oleh perokok dapat menurunkan imunitas tubuh, terutama pada imunitas saluran pernapasan.

"Karena bahan-bahan yang ada di dalam asap rokok itu terbukti mengganggu proses migrasi berbagai sel-sel imunitas tubuh saat melawan infeksi," ujarnya dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Lebih dari 600 Tenaga Kesehatan Wafat akibat Covid-19, Menkes Budi: 'Yang Belum Vaksinasi, Segera!'

Selain itu, Agus menjelaskan hampir penyakit-penyakit komorbid ini lebih banyak ditemukan pada seorang perokok.

Penyakit komorbid seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes diketahui berpotensi lebih besar untuk terjangkit Covid-19.

Bahkan angka kematian pasien Covid-19 yang merokok juga dinilai lebih tinggi.

"Jadi kalau perokok itu yang terkena Covid-19 dan meninggal, itu sekitar 25 persen. Perokok itu memang tinggi dalam meningkatkan risiko terjangkit Covid-19 yang berat sampai meninggal," tegasnya.

Baca Juga: Klaim Bisa Kendalikan Covid-19, Kini Jokowi Minta Terapkan Karantina Wilayah hingga Lingkup RT/RW

Baca Juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Kedua, Raffi Ahmad Kena Sindir Jokowi: 'Meskipun Sudah Divaksin...'

Menanggapi hal tersebut, ada baiknya untuk mengurangi penggunaan rokok di masa pandemi Covid-19. (*)

#hadapicorona