Find Us On Social Media :

Ngantuk Berat Usai vaksin Covid-19 dari Sinovac, Papar Ariel NOAH Setelah Divaksin ke 2 Kalinya di Bandung

Ariel NOAH

GridHEALTH.id – Setelah Jokowi menjalani vaksin Covid-19 kedua kalinya, mereka yang yang ikut gelombang perdana vaksinasi Covid-19 program pemerintah ikut juga divaksin.

Termasuk Raffi Ahmad yang kena sindir Jokowi soal Protokol kesehatan.

Baca Juga: Pasien Kanker Aman Menerima Vaksin Covid-19, Kata Onkologis di Turki

Perwakilan masyarakat diberbagai daerah pun yang menjalani vaksin perdana setelah Jokowi dan yang divaksin di Istana Negara, ikut menjalani vaksin ke dua Covid-19.

Termasuk di Bandung. Beberapa perwakilan masyarakat terpilih yang ikut vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac China, Kamis (28 Januari 2021) kemarin ikut menjalani vaksin Covid-19 yang kedua.

Salah seorang perwakilan masyarakat di Bandung yang ikut vaksin kedua Covid-19 adalah penyanyi Ariel.

Pria yang akrab disapa Ariel Peter Pan, lalu berubah menjadi Ariel NOAH, sesuai nama grup bandnya, usai disuntik vaksin Covid-19 kedua ini jujur mengatakan apa yang dirasakannya.

Menurutnya pasca vaksin Covid-19 pertama berbeda.

Baca Juga: Jokowi Akhirnya Umumkan Kapan Masyarakat Umum Dapat Vaksinasi Covid-19, Ini Jadwalnya

Usai divaksin Covid-19 kedua di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jawa Barat, melansir dari kanal YouTube KH Infotainment, Jumat (29/1/2021), menurut Ariel NOAH proses saat vaksin kedua tidak jauh berbeda dengan yang pertama.

“Kurang lebih prosesnya sama. (Diberi) daftar pertanyaan tentang keadaan kita. Cuma tambahannya mungkin, setelah divaksin kemarin ada gejala apa,” ujar Ariel NOAH.

“Kedua, diberi tahu efek samping dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari vaksin kedua ini,” sambungnya.

Baca Juga: Kurang Pasokan, Eropa Diminta Memakai Vaksin Covid-19 Buatan China

Setelah divaksin, dirinya jujur mengatakan yang kedua ini ada efeknya. Beda dengan yang pertama.

Ariel yang kini berusia 39 tahun ini pun menceritakan apa yang dirasakannya usai vaksin pertama.

Menurutnya, hal paling mencolok yang dirasakannya setelah menjalani vaksin pertama adalah menjadi lebih cepat mengantuk.

Baca Juga: Cara Korea Utara Bisa Membuat Vaksin Covid-19 Sendiri, Khas Sekali Cara Kerjanya

“Kalau dari penyuntikan yang pertama, sebenarnya enggak kerasa apa-apa. Cuma kerasa lumayan ngantuk enggak seperti biasanya. Karena saya kan biasanya tidur jam 3 gitu kan. Ini jam 8 malem udah ngantuk,” ungkap Ariel.

Tak hanya mengantuk, Ariel juga sempat merasa badannya seperti demam.

Baca Juga: Cara Mendapatkan BLT Program Keluarga Harapan dari Kemensos, Bumil Hingga Manula Dapat

“Sisanya sih enggak ada yang aneh. Hari kedua kerasa hampir kayak, saya kira demam. Pas bangun, saya cek (pakai) termometer, ternyata masih 36,3 derajat," ucap Ariel.

"Cuma perasaan aja demam, tapi ternyata bukan. Jadi, sejauh ini cuma itu aja sih yang kerasa selama dua minggu kemarin,” lanjutnya.

Untuk efek yang dirasakannya setelah vaksin Covid-19 yang kedua kalinya, menurut Ariel dirinya belum merasakan sesuatu yang berbeda.

“Kalau yang hari ini, belum tahu (rasanya),” pungkas Ariel.

Baca Juga: Betulkah Konsumsi Pil KB Membuat Gemuk ? Ini Faktanya

Penting diketahui, apa yang dirasakan Ariel NOAH setelah vaksin pertama, bisa disebut KIPI.

Ingat, melansir in.vaccine-safety-training.org, walaupun semua jenis vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional sangat aman dan efektif apabila cara pengelolaan dan pemberiannya sesuai dengan SOP, namun tidak ada satu jenis vaksin pun yang bebas dari KIPI.KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.

Baca Juga: Pasien Kanker Aman Menerima Vaksin Covid-19, Kata Onkologis di Turki

Gejala KIPI bisa berupa gejala ringan yang dirasakan tidak nyaman atau berupa kelainan hasil pemeriksaan laboratorium.

KIPI disebut Serius apabila :

* Berakibat kematian.

Baca Juga: Beredar Video Pasien Covid-19 Kompak Joged di Wisma Atlet Tanpa Jaga Jarak: 'Happy Semua, Imunnya Naik'

* Mengancam jiwa.

* Memerlukan perawatan di rumah sakit atau perpanjangan masa perawatan di rumah sakit.

* Menyebabkan kecacatan/inkapasitas menetap atau bermakna.

* Menyebabkan kelainan kongenital/cacat lahir atau,

* Memerlukan tindakan intervensi untuk mencegah hendaya (impairment) / kerusakan menetap.KIPI disebut berat, jika; Istilah berat dipakai untuk menunjukkan derajat keparahan suatu kejadian (seperti ringan, sedang, berat).

Baca Juga: Jangan Khawatir, Tahun Ini Program-program BLT Pemerintah Kembali Cair untuk Masyarakat Indonesia

Nnamun kejadian tersebut dapat merupakan peristiwa medis minor, (misalnya demam adalah reaksi medis minor, namun derajat keparahannya dapat di golongkan demam ringan atau sedang).

Untuk KIPI Vaksin Covid-19 program pemerintah, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) terus memantau pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

Hingga Rabu (20/1), melansir covid19.go.id (20 Januari 2021), Komnas KIPI mengatakan ada 30 laporan KIPI yang bersifat ringan dan tidak ada reaksi serius yang memerlukan perawatan intensif, setelah tenaga kesehatan (nakes) mendapat vaksin Covid-19 pertama kali.Prof. DR Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M. TropPaed, Ketua Komnas KIPI, menjelaskan, “Dari laporan KIPI yang masuk ke kami, semua bersifat ringan dan sesuai dengan yang dilaporkan jurnal-jurnal, dan di tempat lain, semua kondisinya sehat. Jadi, tidak ada yang memerlukan perhatian khusus sampai saat ini.”

Baca Juga: Cara Mendapatkan BLT Program Keluarga Harapan dari Kemensos, Bumil Hingga Manula Dapat

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Dialog Produktif bertema KIPI: Kenali dan Atasi yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (20/1).(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL