Find Us On Social Media :

Beredar Video Wanita Bermasker Berjalan Santai Tanpa Mengenakan Celana, Bukti Pandemi Bikin Stres?

Video yang menunjukan seorang wanita bermasker berjalan santai tanpa mengenakan celana.

GridHEALTH.id - Media sosial kembali dibuat heboh dengan beredarnya video yang menunjukan seorang wanita bermasker berjalan santai tanpa mengenakan celana.

Video tersebut baru saja diterima tim redaksi GridHEALTH.id, Senin (1/2/2021) sore.

Setelah diamati video singkat tersebut nampaknya terjadi di wilayah Indonesia.

Sebab sang perekam video beberapa kali berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

Baca Juga: Diduga Suami dan Anaknya Meninggal Akibat Covid-19, Dokter Gigi Ini Stres hingga Telanjang di Jalanan

"Dari muka...dari muka...," ujar salah satu pria yang merekam video sambil menaiki motor.

Video tersebut cukup mencengangkan sebab sang wanita bermasker itu nampak berjalan santai meski tak mengenakan celana.

Bahkan wanita tersebut tampak tak risih meski direkam oleh para pengguna jalan.

Entah apa yang dialami wanita tersebut, namun yang pasti wanita bermasker itu seolah tak bermasalah dengan tidak mengenakan sehelai kain untuk menutupi kemaluannya.

Akan tetapi terlepas dari itu, pandemi Covid-19 ini memang dianggap dapat menyebabkan seseorang stres.

Hal itu diungkap dilaman Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Baca Juga: Hilang saat Mendaki Gunung Guntur, Pendaki Ini Ditemukan 31 Jam Kemudian Hanya Menggunakan Celana Dalam, Hipotermia atau Mistis?

Kondisi ini jika terus dibiarkan dapat memengaruhi kesehatan seseorang terutama kesehatan mental mental.

Menurut CDC, ketakutan dan kecemasan tentang penyakit luar biasa, seperti Covid-19 bisa menyebabkan emosi yang kuat pada orang dewasa maupun anak.

Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa individu mungkin mengalami masalah kesehatan mental untuk pertama kalinya selama pandemi.

Masalah penyesuaian, depresi, dan kecemasan mungkin timbul.

Sebuah studi tahun 2017 yang tercatat dalam Bulletin of World Health Organization, membuktikan bahwa ada peningkatan jumlah orang melaporkan kesehatan mental dan masalah psikososial selama wabah penyakit virus Ebola di Sierra Leone.

Baca Juga: Fakta Baru Dokter Gigi yang Viral karena Telanjang di Jalanan Kota Surabaya, Ketua RT; Kenapa kok Malah Direkam?

Senada dengan hal tersebut, sebuah studi tahun 2011 terkait wabah influenza H1N1 yang tercatat dalam J Ment Health juga menunjukkan peningkatan dalam berbagai gejala emosional, termasuk kelainan somatoform (gejala seperti rasa sakit dan kelelahan yang tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh penyebab fisik).

Meski begitu, perasaan takut, cemas, dan sedih adalah normal selama pandemi.

Tetapi dengan bersikap proaktif tentang kesehatan mental dapat membantu kita menjaga pikiran dan tubuh lebih kuat.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Kembali Memakan Korban, 3 Orang di Singapura Alami Efek Samping Parah Usai Disuntik

Oleh karenanya WHO berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk minimalkan menonton, membaca atau mendengarkan berita tentang Covid-19 yang bisa menyebabkan kita merasa cemas atau tertekan.

Sebaliknya, WHO merekomendasikan untuk mencari informasi hanya dari sumber tepercaya dan terutama sehingga kita dapat mengambil langkah untuk mempersiapkan rencana dan melindungi diri dan orang yang dicintai dari penularan virus Covid-19.

Sementara itu, terkait video yang beredar tersebut sampai saat ini belum ada klarifikasi dari pihak terkait.(*)

Baca Juga: Epidemiolog hingga IDI Desak Jokowi Terapkan PSBB Ketat, Akankah Indonesia Lakukan Lockdown Total?

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL