Find Us On Social Media :

Optimis 17 Agustus Merdeka dari Covid-19, Epidemiolog: 'Tidak Realistis, Kita Masih Jauh'

Epidemiolog sebut Indonesia masih jauh dari merdeka Covid-19

GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 nyatanya sudah hampir 1 tahun mewabah di Indonesia.

Bahkan infesi virus corona ini telah menyerang 1,2 juta orang hingga menewaskan 33 ribu jiwa penduduk Tanah Air.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Targetkan Maret 2022 Indonesia Capai Herd Immunity

Meski penyebaran virus corona masih sangat agresif, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Mornardo masih berharap bahwa Indonesia bisa Merdeka dari Covid-19.

Doni Monardo menyampaikan target Indonesia dapat merdeka dari Covid-19 pada 17 Agustus 2021.

“Target kita adalah pada 17 Agustus yang akan datang kita harus betul-betul terbebas dari Covid. Artinya Covid betul-betul pada posisi yang dapat dikendalikan,” ujar Doni dalam rapat koordinasi virtual di kanal YouTube Pusdalops BNPB, Senin (15/2/2021).

Baca Juga: 13 Tatto di Kulit Putih Artris Cantik Ini Dihapus Oleh Penyanyi, Supaya Pasangannya Tak Kelain Hati, Tapi Nyatanya...

Namun di sisi lain, epiemiolog menyebut, sepertinya Indonesia masih jauh dari kata merdeka dari Covid-19.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkapkan bahwa target pandemi mereda pada 17 Agustus 2021 tidak realistis.

"Tentu tidak realistis dengan kondisi kita saat ini di mana performa 3T kita masih jauh dari memadai 5M juga belum memadai," katanya, seperti dikutip dalam Kompas.com, Selasa (16/2/2021).

Menurut Dicky, apabila pemerintah ingin membuat target hal itu memang perlu tapi tetap harus realistis.

Baca Juga: Kemenkes Jujur Ungkap Kondisi Kesehatan Orang Yang Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Yang Terjadi

Yaitu target dibuat dengan manajemen data yang baik.

"Bagaimana kita mau membuat target yang tepat kalau pemahaman atau peta situasinya saja tidak memadai," ujarnya.

Sementara, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengungkapkan tracing dan testing Covid-19 di Indonesia masih lemah.

Bahkan menurutnya pada Minggu (15/2/2021) adalah yang terburuk selama 90 hari terakhir, yakni hanya 19.000-an tes.

Padahal target minimal testing harian dari WHO sekitar 40.000 tes per hari.

Baca Juga: Tidak Semua Masker Mampu Cegah Virus Corona, Ini 4 Cara Mengeceknya

"Testing harus mencapai 15-20 persen jumlah penduduk. Jika sekarang baru 2,5 persen, harus ditingkatkan 6 kali lipat," tuturnya.

Selain tracing dan testing, protokol kesehatan juga wajib diperketat lagi. (*)

Baca Juga: Muncul Epidemi Baru, Lebih Ganas dan Mematikan dari Covid-19, Inangnya Kelelawar Buah

#hadapicorona