Ia juga berharap pemerintah bersikap tegas atas klaim sepihak Terawan yang bisa menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
"Harus ditelusuri apakah seusai dengan prosedur. Itu harus berdasarkan persetujuan BPOM, ini harus dievaluasi, apakah ada pelanggaran etika dan harus dihentikan jika memang ada," kata Pandu menambahkan.
Sebelumnya diwartakan GridHEALTH.id (18/2/2021), mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto belakangan muncul datang memberikan update terbaru mengenai vaksin Nusantara.
Baca Juga: Waspada Vaksin Covid-19 Palsu Sudah Masuk Rumah Sakit hingga ke Desa
Vaksin nusantara sendiri diketahui merupakan vaksin virus coroa (Covid-19) yang ditawarkan untuk mereka yang memiliki komorbid (penyakit penyerta dan bersifat personal atau individual.
Vaksin ini juga berbasis sel dendritik yang sebelumnya telah dikembangkan oleh AIVITA Biomedical Inc di California, Amerika Serikat.
Sel dendritik adalah komponen dari sel darah putih yang dimiliki setiap orang lalu dipaparkan dengan antigen protein S dari Covid-19.
Kemudian, sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali.
Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2.(*)
Baca Juga: Bos Pemalsu Vaksin Covid-19 Akhirnya Diciduk, Terungkap 58 Ribu Dosis Vaksin Palsu Telah Beredar
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL