Find Us On Social Media :

Ada Kabar Baik Dari Presiden Jokowi, PPKM Mikro Berhasil Diterapkan di India

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana hadir dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 RI di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/8/2020).

GridHEALTH.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, Sabtu (20/2/2021)kemarin.

Dimana aturan PPKM mikro nantinya diterapkan hingga dua minggu kedepan atau berakhir pada 8 Maret 2021.

Meski pada minggu pertama PPKM mikro dianggap belum efektif.

Namun dari hasil evaluasi terbaru, Jokowi akhirnya membagikan kabar baik.

Baca Juga: Diklaim Berhasil Tekan Laju Kasus Covid-19, Jokowi Perpanjang PPKM MIkro hingga 8 Maret 2021

Dimana PPKM mikro di minggu ke dua dan ketiga, sedikit demi sedikit telah menekan kasus positif virus corona (Covid-19) di tanah air.

"Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun. Tetapi yang kedua kelihatan sekali sudah turun. Yang ketiga ini turun lagi," kata Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/2/2021).

"Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8 ribu-9 ribu," lanjutnya.

Menurut Jokowi, pembatasan dengan lingkup kecil akan lebih efektif dibandingkan dengan lingkup yang luas.

Presiden mencontohkan, jika hanya ada satu orang di satu RT yang terinfeksi Covid-19, maka cukup RT tersebut yang dikarantina.

Lebih lanjut, Jokowi pun mengakui bahwa PPKM mikro telah berhasil diterapkan di India.

Jokowi berujar bahwa India berhasil menekan kasus aktif Covid-19 bukan melalui kebijakan lockdown secara luas, melainkan lockdown dalam skala mikro.

Baca Juga: Waduh, Hanya Karena Ini Tentara Amerika Menolak Disuntik Vaksin Covid-19

"Meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti ini? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro," paparnya.

Jokowi juga menilai bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk menjalankan kebijakan tersebut.

Pasalnya Indonesia memiliki perangkat yang lengkap mulai dari pemerintahan hingga unsur terkecil di tingkat RT/RW, maupun perangkat aparat keamanan dari TNI-Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Direspon Negatif, dr Tifa; Heran Banyak Ilmuan dan Dokter Indonesia Nyinyir pada Karya Anak Bangsa

Hal tersebut diyakini akan sangat membantu pelaksanaan PPKM skala mikro.

"Saya melihat kekuatan kita itu memiliki desa yang ada RT/RW-nya dan di situ ada yang namanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ini yang semua perangkat itu yang kita pakai sekarang ini. Memang kalau nanti kita di dashboard kita sudah sampai ke level RT, itu memudahkan sekali," tandasnya.

Sementara itu dilansir laman Covid19.go.id, hingga Minggu (21/2) diketahui ada tambahan 7.300 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia.

Baca Juga: 'Donor Super' Pada Terapi Plasma Bisa Menjadi Kunci Melawan Varian Covid-19, Kata Ahli

Sehingga total menjadi 1.278.653 kasus positif Covid-19.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 8.236 orang sehingga menjadi sebanyak 1.087.076 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 173 orang menjadi sebanyak 34.489 orang.(*)

Baca Juga: WHO Umumkan 7 Gejala Baru Covid-19 yang Tidak Umum, Ini Daftarnya

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL