Find Us On Social Media :

Bak Ambil Kesempatan dalam Kesempitan, Pura-pura Jadi Tenaga Kesehatan Tawarkan Vaksin Covid-19 dengan Banderol Rp 1,5 Juta

Awas penipuan berkedok tawarkan vaksin Covid-19 seharga Rp 1,5 juta per dosis

GridHEALTH.id -  Pandemi Covid-19 yang tengah mengguncang dunia rupanya malah dijadikan bahan penipuan oleh beberapa oknum tak bertanggung jawab.

Bak mengambil kesempatan dalam kesempitan, ada ribuan penipu yang berpura-pura menjadi tenaga kesehatan dengan menawarkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ada Potensi Penipuan Vaksin Covid-19, FBI Tunjukan Skenarionya

Tak tanggung-tanggung, para penipu ini menawarkan vaksin Covid-19 pada masyarakat luas dengan harga Rp 1,5 juta per dosis.

Mereka menawarkan vaksinasi Covid-19 tanpa adanya antrean bagi para masyarakat yang ingin mendapatkannya.

Baca Juga: Kembali Lebih dari 10 Ribu, Epidemiolog Ingatkan Lonjakan Kasus Covid-19 saat Bencana Banjir

Para penipu dengan lihai dapat mengetahui nama, nomor telepon dan e-mail korbannya.

Peristiwa yang terjadi di Australia, Inggris, hingga Amerika Serikat.

Michael Connory, seorang konsultan keamanan siber, juga Direktur Eksekutif perusahaan Security in Depth, mengatakan ada banyak e-mail penipuan yang beredar di Inggris dan Amerika Serikat (AS) berkenaan dengan vaksinasi.

"Mereka sudah berhasil menipu banyak orang, puluhan ribu orang baik di Inggris dan juga di AS," tutur Connory.

Modusnya dengan mengirimkan e-mail berupa iklan mengenai vaksin Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Secara Alami 5 Buah Ini Ampuh Menurunkan Gula Darah, Pemicu Penyakit Diabetes

Modus iklan yang digunakan para penipu ini diyakini menarik perhatian masyarakat.

Namun sayangnya, jika seseorang telah mengklik iklan dalam e-mail tersebut, para penipu dengan lihai langsung mengambil informasi pribadi atau mengunduh piranti lunak yang bisa mencuri informasi dari komputer atau perangkat digital milik warga.

"Para penjahat siber kemudian menggunakan data-data pribadi tersebut, dan digunakan dalam penipuan yang disebut pencurian identitas, bentuk penipuan yang sangat marak di Australia," kata Connory.

Berbekal data tersebut, para penipu ini mendapatkan jutaan hingga miliaran rupiah dari korbannya.

Baca Juga: BPOM dan DPR Sudah Meninjau Tempat Penelitian Vaksin Covid-19 Nusantara, Ini Oleh-Olehnya Untuk yang Merespon Negatif

"Mereka bisa menderita kerugian jutaan rupiah, bahkan bisa miliaran," lanjutnya.

 

Berkaca dari pengalaman yang sudah terjadi di berbagai negara tersebt, Conory memperingatkan masyarakat dunia untuk berhati-hati dengan adanya penipuan tersebut. (*)

Baca Juga: Pakai Mobil Pribadi Harus Pakai Masker? Ketua Satgas Covid-19 PB IDI; Baiknya Buka Kaca

#hadapicorona