Find Us On Social Media :

Karena Hal Ini, Vaksin Pfizer Dianggap Tidak Cocok Digunakan di Indonesia

Vaksin Pfizer dinilai tidak cocok di gunakan di Indonesia, ketimbang Sinovac.

GridHEALTH.id - Setidaknya ada 7 vaksin virus corona (Covid-19) yang digunakan pemerintah Indonesia dalam program vaksinasi yang tengah dilaksanakan.

Dimana vaksin Sinovac menjadi vaksin Covid-19 pertama yang dipakai pemerintah dalam vaksinasi tahap pertama.

Berbicara mengenai vaksin Covid-19, vaksin Sinovac memang dianggap lebih cocok digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Vaksin Nusantara, Pemerintah Kebut Uji Klinis Vaksin Merah Putih: 'Maret 2021, Kita Harap On Time'

Terlebih vaksin sepeti moderna dan pfizer sampai saat ini belum banyak pemakaiannya disini.

Bahkan khusus untuk vaksin pfizer penggunaannya di Indonesia dianggap tidak cocok.

Hal itu disampaikan langsung oleh Dokter Kompas Gramedia dokter Hardja Widjaja, dalam webinar yang bertajuk "Vaksin Covid-19? Siapa Takut? #KGsiapvaksin", Rabu (24/2/2021).

Menurut dokter Hardja vaksin yang didatangkan ke Indonesia memang ada bermacam-macam ada yang dari Amerika, China, dan Jerman.

"Selama ini saya lihat memang yang sudah dinyatakan cukup aman memang dari Sinovac karena penelitiannya sudah cukup banyak dan mereka sudah lebih dahulu melakukan penelitian sampai fase terakhir dan diakui oleh WHO pemakaiannya," kata dokter Hardja.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Jadi Lokasi Vaksinasi Covid-19 dalam Sepekan, Imam Besar: 'Jangan Ragu pada Vaksin'

Lalu terkait vaksin Pfizer yang dianggap kurang cocok di Indonesia, ia pun memberikan alasannya.

"Mengenai yang lain terutama vaksin moderna dan pfizer sampai saat ini belum banyak disini pemakaiannya," ujarnya.

"Apalagi pfizer yang peyimpanannya cukup sulit, kalau menurut saya vaksin ini untuk di kita kurang begitu cocok karena minus sekian deraat celcius cukup susah untuk penyimpanannya."

Diketahui menurut rilis yang sudah tersebar vaksin Pfizer memang membutuhkan tempat penyimpanan setidaknya kurang dari 70 derajat celcius.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Jadi Lokasi Vaksinasi Covid-19 dalam Sepekan, Imam Besar: 'Jangan Ragu pada Vaksin'

"Kemudian untuk dibawa-bawa ke tempat penyuntikan takutnya rusak itu vaksinnya. Rasanya juga sangat sulit menyediakan alat penyimpanannya untuk di beberapa wilayah," terang dokter Hardja.

"Jadi memang saya lihat vaksin yang sekarang ini lebih efektif dan terbukti sudah berjalan sekian banyak dimana efek sampingnya juga minim," tambahnya.

Baca Juga: Baru Dari Satgas Covid-19, Lansia Dengan Kondisi Ini Tidak Bisa Disuntik Vaksin

Diketahui setidaknya ada 7 kandidat vaksin Covid-19 yang digunakan dalam program vaksinasi, yakni vaksin dari PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, Sinopharm, Novavax, Moderna, Pfizer/BioNTech, dan Sinovac.

Sementara itu, pada tahap pertama pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Dimana 6 vaksin lainnya masih harus menunggu proses penyelesaian berbagai dokumen dan uji klinis lainnya.(*)

Baca Juga: Diprediksi Hilang pada April 2021, Jokowi: Dunia Tidak Bisa Sepenuhnya Bebas Covid-19, Jika Ada Satu Negara Belum Bebas

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL