Find Us On Social Media :

Pendarahan Usai Melahirkan dengan Cara Operasi Sesar, Ini Ciri yang Berbahaya, Segera ke Dokter

Waspada pendarahan setelah melahirkan dengan cara sesar, seperti ini yang tidak normal.

GridHEALTH.id - Operasi caesar adalah operasi besar.

Walau melahirkan dengan cara sesar, ibu tetap akan mengalami nifas, yaitu keluarnya darah dari jalan lahir pasca persalinan.

Baca Juga: Gambaran Pemulihan Setelah Melahirkan Normal Vs Sesar, Ternyata Tidak Seperti yang Kita Sangka

Kondisi ini adalah perdarahan normal, dari tempat plasenta menempel pada rahim.

Karenanya ibu setelah melahirkan baiknya menggunakan pembalut khusus nifas. Sebab pendarahan yang keluar tidak sedikit seperti saat menstruasi.

Untuk diketahui, pendarahan mungkin cukup berat di minggu pertama. Mungkin juga menjadi lebih banyak saat ibu berkativitas, bangun di pagi hari, dan setelah menyusui.

Malah bisa saja ibu melihat beberapa gumpalan darah kecil di pembalut.

Tapi awas, melansir raisingchildren.net.au, dari artikel berjudul 'Recovery after caesarean: first six weeks', jika pendarahan yang keluar dalam satu jam sudah membuat pembalut penuh, atau melihat banyak gumpalan darah, beri tahu dokter, bidan, atau perawat kesehatan dan keluarga.

Baca Juga: Fact and Fake Melahirkan dengan Cara Operasi Sesar, yang Dipercaya Banyak Orang Ternyata Hoax

Baiknya ibu segera konsultasi ke dokter.

Jika telah lewat satu minggu setelah malehirkan, seharusnya pendarahan secara bertahap akan menjadi lebih ringan dan berubah dari merah menjadi merah tua, menjadi cokelat, menjadi putih kekuningan.

Jika sudah seperti itu, ibu bisa menggunakan pembalut biasa.

Namun, jika pendarahan tetap konstan, warna tidak berubah, kekentalan masih seperti semula, masih banyak, ibu baiknya segera konsultasi ke dokter.

Hal senda diutarakan oleh dr. Nelson Edwin Pratama, Sp.OG, saat diwawancara (19 Februari 021).

Baca Juga: Hamil dalam Tekanan Mertua, Usia Kehamilan 9 Bulan Meninggal dengan Kondisi Rahim Pecah

Menurut dokter kandungan yang berpraktik di RS Columbia Asia Hospital Pulomas ini, kalau terjadi perdarahan pervaginam lebih dari sama dengan 500 cc setelah operasi sesar maka kita harus melakukan prosedur pemeriksaan.

"Untuk Apa? Untuk mengetahui dari mana sumber pendarahan itu terjadi bisa karena kontraksi rahim yang kurang baik, bisa karena pendarahan akibat pembuluh darah yang terbuka atau karena sebab lainnya. Setelah kita tahu penyebabnya kita tangani sesuai penyebabnya," sambungnya.

Baca Juga: 3 Keluhan Pasca Operasi Sesar yang Sering Muncul, Ini Solusinya

Tapi kalau pendarahan kurang dari 500 cc atau sedikit saja maka cukup dievaluasi apakah masih keluar lagi atau tidak di hari yang sama hingga esok harinya, papar dokter Nelson.

"Bagaimana kita mengetahui itu 500 cc atau tidak? Biasanya 1 pembalut wanita itu sekitar 80 sampai 100 cc.

Jadi kalau dalam 1 hari sudah 500 cc atau sudah 5 kali ganti pembalut pasien tersebut disarankan ke rumah sakit untuk diperiksa," jelas dokter Nelson.

Sedangkan menurut dr. Gorga I. V. W Udjung, SpOG, dokter kandungan yang berpraktik di RSU Bunda Menteng, Jakarta ketika diwawancarai (20 Februari 2021) menjelaskan, "Nah untuk mengurangi jumlah darah yang banyak itu dan mempercepat masa nifas selesai makanya kita edukasi ke pasien-pasien untuk ibu melakukan ASI eksklusif atau memberikan ASI dengan rutin pada bayinya," pungkas dokter Gorga.

Baca Juga: Baru Sebulah Melahirkan, Vanessa Angel Beberkan Rahasia Kembali Ramping usai Operasi Sesar

Dokter Gorga mengatakan ASI yang diberikan dengan teratur ini akan membuat rahim cepat mengecil.

"Semakin rahim mengecil, darah dari rahim akan semakin sedikit, dan kontraksi rahim itu dibantu dengan pemberian ASI jadi kita tetap menyemangati ibu yang habis melahirkan untuk tetap memberikan ASI," jelasnya.(*)

Baca Juga: Penularan Virus Covid-19 Melalui Air, Ahli Epidemiologi Jelaskan Risikonya Saat Banjir

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL