Find Us On Social Media :

Ternyata Ini Alasan Kenapa Pasien Covid-19 Baru Bisa Disuntik Vaksin Setelah 3 Bulan Sembuh

Pasca sembuh pasien Covid-19 harus menunggu selama 3 bulan untuk disuntik vaksin.

GridHEALTH.id - Sudah dua bulan lebih pemerintah Indonesia melaksanakan vaksinasi untuk menekan laju pandemi virus corona (Covid-19).

Dimana saat ini vaksinasi telah memasuki tahap yang kedua dengan menyasar Petugas Pelayanan Publik serta kelompok masyarakat lanjut usia usia 60 tahun ke atas.

Meski begitu, nampaknya masih banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya mengenai vaksinasi ini.

Baca Juga: Waspada Vaksin Covid-19 Palsu, Dokter Militer Thailand Perdaya Tentara PBB, di China Ada Sindikatnya

Seperti, mengapa orang yang sempat positif Covid-19 baru bisa disuntik vaksin setelah 3 bulan sembuh?

Melihat pertanyaan itu, Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI Dr dr Eka Ginanjar SpPD-KKV memberikan jawabannya saat konferensi pers virtual, Selasa (2/3/2021).

Menurut Eka kekebalan tubuh didapatkan melalui dua cara.

Yakni, aktif saat pasien sembuh dari infeksi, dan pasif saat diberikan virus inaktif atau vaksin.

Vaksinasi bertujuan agar tubuh mengenali ada bentuk virus yang ada, sehingga suatu hari mereka dapat melawannya.

"Sekarang setiap orang berbeda-beda antibodi."

Baca Juga: Jadi Tanda Mengalami Long Covid, Segera Periksa ke Dokter Jika Fungsi Organ Tubuh Ini Mulai Terganggu

"Antibodi sangat dipengaruhi oleh banyaknya virus untuk melawan virus," kata Eka.

Idealnya, menurut Eka, seorang penyintas Covid-19 harus mengecek titer antibodi sebelum menjalani vaksinasi.

Tujuannya agar mengetahui jumlah antibodi yang ada, sehingga saat divaksinasi akan membentuk antibodi yang efektif.

Namun, karena tempat pengecekan titer antibodi tidak berada di semua wilayah, maka rata-rata antibodi yang terbentuk baik adalah 3 bulan setelah sembuh.

"Jadi tidak mungkin kita (mengecek antibodi)."

"Itu kita lihat rata-rata orang setelah sembuh itu meningkat 3 bulan pertama, dan setelah 3 bulan itu mulai menurun," jelasnya.

Baca Juga: Waspada Vaksin Covid-19 Palsu, Dokter Militer Thailand Perdaya Tentara PBB, di China Ada Sindikatnya

Sementara itu, dikutip dari Very Well Health vaksin memang sebaiknya diberikan kepada orang yang benar-benar sehat.

Sebab ada dua kemungkinan yang mendasari orang sakit sebaiknya tidak menerima vaksin terlebih dahulu.

Pertama, vaksinasi akan membuat proses penyembuhan penyakit dialami pasien cenderung lebih lama.

Baca Juga: Nasib Vaksin Sinovac di Indonesia, Setelah Ditemukan Kasus Virus Corona Baru B117 di Karawang - Jabar

Kedua, tubuh pasien bisa jadi tidak memberikan respons antibodi yang semestinya terhadap vaksin tersebut.

Sebagai catatan, selain orang sakit, ibu hamil hamil ternyata tidak boleh sembarangan melakukan vaksinasi, termasuk vaksin Covid-19.

Hal ini dikarenakan belum ada satupun yang bisa memastikan bahwa vaksin virus corona aman digunakan oleh ibu hamil.

Dikutip dari webMD, adapun vaksin yang masih boleh diberikan pada ibu hamil diantaranya adalah vaksin influenza, vaksin hepatitis B, dan vaksin DPT.(*)

Baca Juga: Pantas Covid-19 di Indonesia Lama, Ahli Epidemilogi UI Ungkap Hal Ini Sebagai Penyebabnya

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL